REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, menyatakan jalan utama penghubung antar kecamatan di Desa Situ Hiang, Kecamatan Pagelaran yang terdampak longsor, kini sudah dapat dilalui kendaraan dari kedua arah, sehingga aktifitas perekonomian kembali berjalan. "Jalur utama penghubung antardesa dan kecamatan di Pagelaran yang sempat tertutup longsor dapat dilalui setelah alat berat milik PUPR Cianjur diturunkan ke lokasi," kata Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo saat dihubungi di Cianjur, Jumat (20/5/2022).
"Jalur tersebut merupakan jalur utama menuju beberapa obyek wisata seperti Situ Beber dan Curug Ngebul yang banyak dilalui kendaraan terutama saat libur. Sedangkan sehari-hari jalur ini, merupakan jalur perekonomian warga," tambahnya.
Ia menjelaskan, tinggi dan panjangnya material longsor, membuat petugas gabungan kesulitan untuk menyingkirkan karena menggunakan alat manual. Setelah alat berat datang, jalur kembali dapat dilalui dari kedua arah, namun lumpur sisa longsor belum bersih total.
Pihaknya mengimbau pengguna jalan yang melintas harus ekstra hati-hati dan waspada karena landasan jalan licin, ditambah curah hujan yang masih tinggi, sehingga dapat memicu terjadinya longsor susulan. Sedangkan upaya antisipasi dilakukan dengan memasang pagar bambu penahan tanah.
"Kita upayakan penanganan dan pencegahan jika terjadi longsor susulan agar tidak kembali memutus akses jalan. Jalur Situ Hiang, merupakan jalur aktif perekonomian warga setiap harinya. Kami imbau warga dan pengendara ekstra hati-hati saat melintas," kata Rudi Wibowo.
Camat Pagelaran Deny Widya mengatakan, setelah sempat terputus selama 24 jam jalur utama penghubung 4 desa di Kecamatan Pagelaran dan jalur utama menuju tempat wisata andalan Curug Ngebul, akhirnya dapat dilalui kendaraan dari kedua arah, setelah alat berat diturunkan dinas terkait. Pihaknya berharap penanganan setelah longsor dapat dilakukan karena tebing di lokasi rawan kembali longsor ketika hujan turun deras dengan intensitas tinggi, sedangkan jalan yang membentang merupakan jalur utama perekonomian warga dan jalur wisata.
"Kami berharap langsung dilakukan penanganan maksimal karena tebing di lokasi rawan kembali longsor. Untuk saat ini, sudah dipasang pagar bambu penahan tanah, sebagai upaya antisipasi terjadi longsor susulan," kata Deny.