REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Platform Social Commerce asal Bandung Evermos menginisiasi program #SalingBantu untuk membantu lebih dari 500 ribu reseller mereka. Co-Founder dan Chief of Sustainability Evermos Iqbal Muslimin menuturkan, selain saling bisa membantu berdonasi untuk reseller yang membutuhkan, program ini juga diharapkan menguatkan solidaritas sebagai kunci pemulihan ekonomi nasional.
Iqbal mengatakan, pandemi Covid-19 memberikan dampak besar pada reseller Evermos yang berasal dari kalangan ekonomi menengan ke bawah. Menurutnya sebagian besar reseller Evermos tidak memiliki dana darurat dan pekerjaan tetap. Ia mengaku, pada reseller ini membutuhkan sumber penghasilan lain sebagai jaring pengaman untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19.
"Visi di Evermos adalah untuk membangun ekonomi gotong royong, di sini tidak hanya dalam hal transaksional saja. Evermos menghubungkan reseller yang layak dibantu dan reseller yang semangat untuk membantu dengan cara yang mudah dan amanah," tutur Iqbal dalam keterangan, Selasa (24/5/2022).
Evermos juga mengetahui sebagian lain dari reseller memiliki ekonomi yang pulih lebih cepat. Mereka juga mempunyai solidaritas sosial untuk berbagi rezeki kepada reseller lain yang lebih membutuhkan.
“Pada dasarnya, para reseller Evermos itu sudah punya jiwa solidaritas sosial yang tinggi. Jadi kalau ada reseller lain yang kesulitan, Insya Allah banyak yang semangat bantu. Tinggal kita hubungkan dengan reseller yang membutuhkan bantuan dan fasilitasi wadahnya di ekosistem kita,” ujar Iqbal.
Reseller Evermos asal Bandung, Ratnasari (44 tahun) mengaku mendapatkan bantuan dari Program #SalingBantu untuk pengobatan putranya yang berjuang sembuh dari Leukimia, Abidzar (6 tahun). Suami Ratnasari sudah lama meninggal.
Selain menjadi reseller Evermos, Ratnasari juga bekerja sebagai karyawan di salah satu pabrik sepatu di Bandung. Penyaluran Program #SalingBantu yang telah terkumpul dari 629 reseller di seluruh Indonesia telah dilakukan pada Jumat, 13 Mei 2022 lalu.
“Semenjak pandemi pabrik sering libur, kerja cuma 2-3 hari sepekan. Penghasilan saya pas-pasan buat makan aja sudah bersyukur. Tiap dua pekan sekali Abidzar harus kemo, tidak semua pengobatannya ditanggung BPJS. Saya bersyukur rekan-rekan reseller mau membantu saya. Ada reseller yang ngasih donasi ada juga yang semangatin saya. Alhamdulillah," ujar Ratnasari.