REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam Gustian Riau mengatakan kenaikan harga telur ayam di pasar tradisional di daerah itu merupakan imbas dari naiknya harga pakan ayam.
"Harga telur memang ada kenaikan disebabkan pakan ayam ternak yang naik harganya. Kami sudah menghubungi pihak distributor satu hari yang lalu, jadi mereka jual kalau sudah sampai Batam sudah Rp 50 ribu per papan," kata dia di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (26/5/2022).
Selama ini, pasokan telur di Batam dari peternak lokal Barelang dan Medan. Namun, dengan adanya kenaikan harga telur ayam dari dua wilayah tersebut, Disperindag setempat akan mengupayakan pasokan dari distributor di Payahkumbuh.
"Maka langkah berikutnya adalah daerah lainnya yang di luar Medan, yaitu Payahkumbuh yang lagi kami jembatani untuk bisa menyuplai telur di Batam, dengan harga sedikit lebih murah," ujar dia.
Persoalan yang terjadi pada peternak lokal Barelang, sama halnya dengan Kota Medan, yaitu harga pakan ayam ternak yang meningkat. Disperindag akan melakukan pertemuan bersama dengan peternak lokal Barelang untuk memastikan jumlah kebutuhan pakan dan akan memenuhi suplai tersebut dari Pekanbaru Riau.
"Kami juga sudah meminta dalam waktu dekat ini agar mengumpulkan mereka hari Senin, seluruh ternak ayam yang di Barelang berapa jumlah kebutuhan pakannya, kami akan suplai dari Pekanbaru Riau, terkait makan ayam itu," kata dia.
Harga telur ayam di pasar tradisional di Batam masih bervariasi, mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 53 ribu per papan dengan isi 30 butir. Untuk per ikat dengan isi lima papan seharga Rp 250 ribu. Untuk kemasan kecil dengan isi 10 butir mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 24 ribu per kemasan.
"Telur sekarang per papan udah Rp 50 ribu, sebelum naik sampai sekarang ini ya Rp 46 ribu per papannya," kata seorang pedagang telur ayam, Mulyanto.