REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karya Kreatif Indonesia (KKI) yang diselenggarakan Bank Indonesia ini merupakan ruang untuk memotivasi UMKM agar secara kontinyu menghasilkan terobosan yang adaptif, kreatif dan inovatif. Terutama untuk memenuhi kebutuhan pasar sesuai selera konsumen, berorientasi ekspor, dan memanfaatkan platform digital.
KKI ini juga menjadi bagian Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia yang telah dicanangkan Pemerintah. Perhelatan yang merupakan panggung kolaborasi bersama antara BI dan Pemerintah ini merupakan sarana membangkitkan UMKM di masa pemulihan pascapandemi.
KKI 2022 berlangsung secara hybrid dalam berbagai webinar dan showcasing yang dapat diakses melalui www.karyakreatifindonesia.co.id dan secara luring di Hall A JCC pada 26-29 Mei 2022, tanpa dipungut tiket masuk (gratis). Gubernur BI, Perry Warjiyo menegaskan, sinergi, digitalisasi, dan globalisasi adalah tema sekaligus tiga kunci untuk membangkitkan UMKM menjadi kekayaan nasional dan pendorong ekonomi secara global.
Sinergi dilakukan secara erat antara 13 Kementerian/Lembaga, lima asosiasi, dan 26 industri. Digitalisasi sebagai cara yang efektif dan efisien untuk mengintegrasikan UMKM dalam EKD Nasional.
Selain itu, digitalisasi juga dapat dimanfaatkan untuk merancang desain produk UMKM. BI melakukan digitalisasi SP melalui QRIS dan BIFAST agar transaksi UMKM menjadi lebih cepat, mudah, aman dan handal.
Globalisasi, KKI menampilkan produk unggulan berkualitas ekspor dengan harga produsen. Silahkan memborong produk UMKM dengan rasa bangga menggunakan produk Indonesia dengan menggunakan pembayaran digital.
Di samping pameran dengan lebih dari 200 UMKM hadir secara fisik dan 500 UMKM melalui website KKI berkualitas ekspor dari seluruh nusantara yang menawarkan produk terkurasi. Antara lain kain wastra, pakaian jadi, kerajinan (jam tangan, ukiran, vas bunga), camilan dan kopi, terdapat berbagai wadah untuk meningkatkan bisnis.
UMKM dapat berkonsultasi melalui BI – UMKM Lounge yang merupakan sinergi BI dengan Kementerian yaitu Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kementerian BUMN, dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), serta dengan industri.
Di sini UMKM dapat berkonsultasi mengenai berbagai hal untuk mengembangkan usahanya, seperti kurasi produk UMKM, akses ekspor, konsultasi desain, merek, kemasan dan Hak Kekayaan Intelektual, aplikasi pencatatan transaksi keuangan, akses pembiayaan, perlindungan konsumen, serta konsultasi dan pendaftaran QRIS dan konsultasi terkait instrumen sistem pembayaran lainnya seperti SNAP, BI-FAST, dan Bliss.