Sabtu 28 May 2022 16:41 WIB

Jadi Pusat Peringatan Hari Lahir Pancasila, Ini Keistimewaan Ende dalam Pandangan BPIP

BPIP mendukung pelaksanaan Peringatan Hari Lahir Pancasila dipusatkan di Ende.

Jadi Pusat Peringatan Hari Lahir Pancasila, Ini Keistimewaan Ende dalam Pandangan BPIP . Foto: Patung Perenungan Bung Karno. Patung ini menggambarkan Bung Karno sedang menggali nilai-nilai Pancasila di Ende.
Foto: Muhammad Hafil / Republika
Jadi Pusat Peringatan Hari Lahir Pancasila, Ini Keistimewaan Ende dalam Pandangan BPIP . Foto: Patung Perenungan Bung Karno. Patung ini menggambarkan Bung Karno sedang menggali nilai-nilai Pancasila di Ende.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, menjadi pusat peringatan Hari Lahir Pancasila ke-77 pada 1 Juni 2022 mendatang. Ada sejumlah keistimewaan Ende dalam pandangan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) hingga diputuskan menjadi pusat peringatan Hari Lahir Pancasila.

Menurut Wakil Kepala BPIP Prof Hariyono ketika di Ende inilah, ada ruang bagi Bung Karno yang biasanya sangat sibuk mengonsolidasikan perjuangan nasional, untuk merenungkan dasar-dasar negara yang kelak akan dia pimpin. Di Ende, Bung Karno sadar bahwa Indonesia itu bukan hanya Jawa.

Baca Juga

Karena di Ende ini memiliki etnis dan agama yang beragam. Walaupun Bung Karno adalah pejuang dan tokoh dari kalangan Islam, tapi di Ende dia juga berdiskusi dengan tokoh-tokoh agama lain.

"Dari sinilah Ketuhanan menurut Bung Karno tak bisa dipersempit menjadi ketuhanan bagi agama tertentu," kata Prof Hariyono di Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende di sela acara Parade Kebangsaan untuk menyambut puncak Hari Lahir Pancasila, Sabtu (28/5/2022).

photo
Wakil Kepala BPIP Prof Hariyono (kedua tengah) tengah berdiskusi tentang sejarah Pancasila bersama Deputi Hubungan Antar Lembaga, Komunikasi, Sosialisasi, dan Jaringan BPIP Ir Prakoso (pertama dari kiri), Wakil Bupati Ende Erikos Emanuel Rede (kedua dari kanan), dan Bupati Ende Djafar Achmad (pertama dari kanan). - (Muhammad Hafil / Republika)

Selain itu, menurut Prof Hariyono yang berlatar belakang seorang guru besar sejarah dari Universitas Negeri Malang, masyarakat Ende memiliki kemandirian. Ini terbukti bahwa Ende baru bisa takluk dan dijajah oleh Belanda pada 1917.

Selanjutnya, lanjut Prof Hariyono, masyarakat Ende sangat mendukung toleransi. Meskipun, ada etnis dan agama yang berbeda, tetapi masyarakatnya saling berinteraksi.

"Bung Karno menilai Ende adalah miniaturnya Indonesia," kata Prof Hariyono.

Kemudian, Ende juga adalah wilayah yang mencerminkan kemaritiman. Makanya, ketika Bung Karno pidato pada 1 Juni 1945, dikatakan bahwa Indonesia bukan hanya kelautan tetapi lautan yang ditaburi pulau-pulau. Sehingga, negara kepulauan ini tak bisa disatukan jika tidak memiliki dasar negara yang berakar dari nilai-nilai masyarakat.

"Maka ketika di Ende, lima mutiara (sila Pancasila) sudah terlihat dan itulah peran Ende," kata Hariyono.

Prof Hariyono mengatakan, Ende adalah salah satu rahim proses kelahiran Pancasila dengan keistimewaannya. Makanya, BPIP ingin peringatan hari lahir Pancasila ke depannya dirayakan di daerah-daerah yang memiliki peran dalam proses sejarah terbentuknya Pancasila.

"Ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa Pancasila itu bukan hanya milik orang Jawa, tetapi ada Bengkulu, Banda, hingga Boven Diegul," kata Prof Hariyono.

Selain itu, ini mendukung konsep pemerintahan Jokowi. Yakni, membangun Indonesia bukan hanya dari pusat tetapi dari daerah.

"Karena Indonesia adalah milik seluruh rakyat," kata Prof Hariyono.

photo
Parade kebangsaan menjelang puncak peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende - (Dok Republika)

 

Sementara, Direktur Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama BPIP Elfrida Herawati Siregar mengatakan, Ende adalah salah satu tempat di mana salah satu pendiri bangsa, yakni Bung Karno menggali nilai-nilai Pancasila. Dan, masyarakat Ende selalu menjaga nilai-nilai Pancasila yang digali Bung Karno.

"Masyarakat Ende menjaga legacy Bung Karno tentang nilai-nilai Pancasila yang digali di Ende," kata Elfrida.

Seperti diketahui, puncak peringatan Hari Lahir Pancasila 2022 dipusatkan di Ende pada 1 Juni mendatang. Acara ini akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.

Menjelang peringatan hari lahir Pancasila, diselenggarakan berbagai kegiatan untuk menyemarakkan. Di antaranya,  Di antaranya yaitu Parade Kebangsaan pada 27-28 Mei 2022, Pameran Ekonomi Kreatif dan Pameran UMKM serta Pentas Seni Budaya pada 29-30 Mei, Pembekalan Penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila pada 30 Mei.

Kemudian, Simposium Nasional dengan tema Pembumiaan dan Penggeloraan Pancasila pada 31 Mei, Napak Tilas Pengalian dan Perumusan Pancasila pada 31 Mei, Puncak Peringatan Hari Lahir Pancasial pada 1 Juni, dan Kunjungan ke Rumah Pengasingan Bung Karno pada 1 Juni. Rangkaian kegiatan ini diselenggarakan dengan kerja sama antar intansi. Di antaranya Pemkab Ende dan BPIP.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement