Sabtu 28 May 2022 16:30 WIB

Rahasia Kerenyahan Ayam KFC Dijaga Ketat, Ini yang Diketahui Karyawan

Tak satupun pabrik bumbu KFC yang tahu resep lengkap ayam renyah Kolonel Sanders.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Gerai KFC di Rusia. KFC menjaga kerahasiaan resep ayam renyahnya dengan ketat.
Foto: EPA-EFE/SERGEI ILNITSKY
Gerai KFC di Rusia. KFC menjaga kerahasiaan resep ayam renyahnya dengan ketat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siapa yang tidak tahu raksasa cepat saji, KFC? Kerenyahan ayam dan lezatnya bumbu yang khas membuat menu dari restoran asal Amerika ini menjadi favorit banyak orang.

Rupanya, resep menunya sendiri jarang diketahui para pegawai restoran, bahkan karyawan pabrik. Di serial Secret of the Fast Food Giant Channel 5 Amerika Serikat, presenter Alexis Conran mencoba mencari tahu resep rahasia legenda ayam goreng tersebut.

Baca Juga

KFC, yang didirikan oleh Kolonel Harland Sanders pada 1952, berhasil menciptakan "ayam renyah keemasan yang sempurna" dan menghidangkannya di seluruh restorannya, 1.000 di antaranya berlokasi di Inggris dan Irlandia. Banyak orang penasaran, sebenarnya bagaimana proses peracikan menu KFC?

Manajer makanan restoran di Inggris mengatakan kepada Alexis bahwa tidak ada yang benar-benar tahu resep persisnya. Sebab, itu "disimpan di lemari besi di Kentucky".

Oleh karena itu, tidak ada pekerja KFC yang tahu bagaimana sebenarnya ayam goreng itu dibuat. Menurut sang manajer, di KFC, hanya dua atau tiga orang yang benar-benar mengetahui resep yang tepat.

Biasanya, ada dua blender rempah yang berbeda yang dipakai KFC. Satu pabrik membuat setengah dari campuran bumbu, dan yang lain melakukan bagian kedua. Setelah itu, bumbu dikemas.

"Jadi sebenarnya tidak ada satu pabrik pun yang tahu resep lengkapnya," kata manajer itu, seperti dikutip dari Express.co.uk, Jumat (27/5/2022).

Ketika pekerja menerima campuran bumbu di restoran, yang perlu mereka lakukan hanyalah mengolesi ayam dan menggorengnya. Proses untuk melakukan kegiatan ini pun sangat ketat.

Saat melapisi ayam, pekerja harus menuangkannya ke dalam wadah besar berisi tepung. Setelah itu, mereka harus membalurkan ayam dengan tepung dengan metode "scoop and fold" kemudian "scoop and lift" ayam sebanyak 10 kali.

Manajer makanan menjelaskan hal itu bertujuan untuk memastikan bahwa setiap potongan ayam memiliki jumlah baluran yang sama persis di atasnya.

"Kami belum mengubahnya karena itu rasanya pas banget!" ungkap dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement