Jumat 03 Jun 2022 20:52 WIB

Slovakia Klaim Jadi Negara Paling Terdampak Embargo Minyak Rusia

Uni Eropa menyetujui embargo parsial terhadap komoditas minyak Rusia pekan lalu.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Dwi Murdaningsih
 Kilang minyak TotalEnergies Leuna dekat Spergau, Jerman Timur, 25 April 2022. Akibat invasi Rusia ke Ukraina, Uni Eropa sedang mempersiapkan rencana embargo minyak Rusia.
Foto: EPA-EFE/FILIP SINGER
Kilang minyak TotalEnergies Leuna dekat Spergau, Jerman Timur, 25 April 2022. Akibat invasi Rusia ke Ukraina, Uni Eropa sedang mempersiapkan rencana embargo minyak Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, BRATISLAVA – Slovakia mengatakan, mereka akan menjadi negara paling terpukul akibat sanksi embargo yang diterapkan Uni Eropa terhadap komoditas minyak Rusia. Slovakia mengharapkan solidaritas dari negara anggota perhimpunan Benua Biru guna meminimalisasi dampaknya.

"Embargo telah disetujui dalam versi yang berdampak langsung pada pasar bahan bakar motor dan produksinya di Slovakia," kata Kementerian Ekonomi Slovakia dalam sebuah pernyataan, Jumat (3/6/2022).

Baca Juga

Kementerian Ekonomi Slovakia mengungkapkan, mereka telah meminta pengurangan tiga tahun pada perdagangan minyak dan produk minyak Rusia. Namun upaya itu tak berhasil karena Uni Eropa bertekad memukul keras pendapatan Rusia pasca keputusannya menyerang Ukraina.

“Dalam solidaritas yang diumumkan, kami mengharapkan akses individu ke sumber daya dari REPower Uni Eropa,” kata Kementerian Ekonomi Slovakia, merujuk pada rencana Uni Eropa mengakhiri ketergantungan pada bahan bakar fosil Rusia dan mengatasi krisis iklim.

Pada Selasa (31/5/2022) lalu, Uni Eropa menyetujui embargo parsial terhadap komoditas minyak Rusia. Hungaria, Slovakia, serta Republik Ceko diberi pengecualian dan tetap diperkenankan memperoleh pasokan minyak Rusia yang dikirim lewat pipa Druzhba. 

Keputusan embargo yang sudah diperdebatkan selama berminggu-minggu bertujuan menghentikan 90 persen impor minyak mentah Rusia ke 27 negara anggota Uni Eropa. Hal itu akan berlaku penuh akhir tahun ini.

Embargo yang dilakukan perhimpunan Benua Biru akan menjadi sanksi paling keras terhadap Moskow sebagai konsekuensinya menyerang Ukraina. Namun di sisi lain, sanksi tersebut bakal turut mempengaruhi Uni Eropa. Pada 2020, Rusia merupakan pemasok seperempat impor minyak Uni Eropa. Eropa adalah tujuan hampir setengah dari ekspor minyak mentah dan produk minyak Rusia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاَذَانٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْاَكْبَرِ اَنَّ اللّٰهَ بَرِيْۤءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ ەۙ وَرَسُوْلُهٗ ۗفَاِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَاِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى اللّٰهِ ۗوَبَشِّرِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ
Dan satu maklumat (pemberitahuan) dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih,

(QS. At-Taubah ayat 3)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement