REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta berupaya untuk mengembangkan potensi pertanian hortikultura terutama di kawasan lereng Gunung Merapi di Kapanewon (Kecamatan) Cangkringan.
"Pertanian hortikultura di Kabupaten Sleman memiliki potensi yang besar, terutama di wilayah lereng Gunung Merapi," kata Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa.
Menurut dia, potensi pertanian hortikultura tersebut diantaranya terdapat komoditas unggulan seperti salak pondoh, cabai, dan bawang merah. "Bahkan saat pandemi COVID-19, sektor pertanian ini mampu menjadi cara untuk mempertahankan ekonomi warga ketika sektor lain sedang terpuruk ketika pandemi," katanya.
Ia berharap masyarakat dapat berdaya melalui sektor pertanian hortikultura ini dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. "Syukur-syukur bisa berkembang menjadi mata pencaharian utama warga di Sleman," katanya.
Danang mengatakan, Kabupaten Sleman juga telah melakukan sistem pemasaran melalui Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi (PPHPM) dengan aplikasi Panen.id.
"Sistem ini membantu pemasaran komoditas hasil pertanian melalui mekanisme lelang digital," katanya.
Ia mengatakan, di Kelurahan Glagaharjo, Cangkringan perkembangan pertanian hortikultura mengalami peningkatan pesat terutama setelah penutupan lahan tambang galian material Gunung Merapi.
"Saat ini terdapat 11 kelompok tani, 12 kelompok ternak dan empat kelompok wanita tani (KWT) di Glagaharjo," katanya.
Sebelumnya pada Rabu (1/6) Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto mengunjungi Bukit Klangon dan Teras Merapi, Glagaharjo, Cangkringan untuk meninjau pertanian hortikultura yang dikembangkan di lereng Merapi.
Dalam kesempatan tersebut Prihasto mengatakan bahwa daerah rawan bencana seperti di Glagaharjo ini menjadi perhatian Kementan RI. Menurut dia, lahan di kawasan gunung api sangat subur dan perlu dikembangkan menjadi lahan pertanian hortikultura.
Ia juga menyampaikan bahwa bantuan nanti yang akan diberikan harus dapat memberikan manfaat jangka panjang dan tidak hanya seremonial saja. Kemudian setelah dilakukan peninjauan, Prihasto beserta jajarannya akan membuat konsep sistem pertanian hortikultura di Kabupaten Sleman termasuk Glagaharjo mulai dari sebelum tanam sampai nanti akan dipasarkan.