Ahad 05 Jun 2022 22:50 WIB

Presiden Prancis Akui Turun Tangan Langsung untuk Minta Mbappe Bertahan di PSG

Macron merasa itu bagian dari tanggung jawabnya sebagai presiden.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Kylian Mbappe berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kedua dari kanan) sebelum menerima penghargaan sebagai pemain muda terbaik pada Piala Dunia 2018 dari Presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan).
Foto: EPA-EFE/FACUNDO ARRIZABALAGA
Kylian Mbappe berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kedua dari kanan) sebelum menerima penghargaan sebagai pemain muda terbaik pada Piala Dunia 2018 dari Presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengaku pernah berkomunikasi dengan Kylian Mbappe sebelum penyerang asal Prancis itu mengambil keputusan terkait kelanjutan kiprah bersama Paris Saint Germain (PSG). Dalam perbincangan tersebut, Macron menyarankan Mbappe untuk tetap bertahan di Les Parissiens. 

Kabar kepindahan Mbappe dari PSG pada bursa transfer musim panas kali ini terus mencuat. Tidak hanya kontrak bersama PSG yang sudah habis pada 30 Juni 2022 mendatang, penyerang berusia 23 tahun itu juga disebut-sebut sudah mendapatkan tawaran untuk bergabung bersama Real Madrid dan tinggal selangkah lagi hijrah ke Los Blancos. 

Baca Juga

Namun, pada akhir Mei silam, Mbappe mengumumkan keputusannya untuk tetap bertahan di Les Parissiens dengan menerima tawaran kontrak anyar dari manajemen PSG. Dalam kontrak baru bersama Les Parissiens, Mbappe dikabarkan telah mendapatkan gaji selangit dengan durasi kontrak selama tiga tahun. 

Macron ternyata memiliki andil dalam keputusan Mbappe untuk bertahan di klub asal Ibukota Prancis tersebut. Orang nomor satu di Prancis itu mengaku sempat berkomunikasi dengan Mbappe sebelum eks penyerang AS Monaco itu mengambil keputusan bertahan di Les Parissiens. 

Macron menyarankan Mbappe untuk menerima tawaran kontrak anyar dari manajemen Les Parissiens dan tetap merumput di Ligue 1 pada musim depan. Macron menyebut diminta untuk memberikan saran kepada Mbappe terkait kelanjutan kiprahnya di PSG. 

''Benar, saya sempat berbincang dengan Mbappe sebelum dia mengambil keputusan itu. Saya menyarankan, dengan cara yang paling tidak formal, untuk tetap bertahan di Prancis. Saya yakin, itu menjadi tanggung jawab saya sebagai presiden, untuk membela negara saya saat diminta memberikan saran,'' ujar Macron seperti dilansir Marca, Ahad (5/6/2022). 

Kendati begitu, Macron merasa tidak mempengaruhi ataupun mengganggu proses transfer pemain yang mengantarkan Prancis merengkuh titel Piala Dunia 2018 tersebut. Sebelum mengumumkan secara resmi keputusannya, Mbappe memang sempat dikabarkan mendapatkan bujukan secara langsung dari Macron untuk bertahan di Les Parissiens. Hal ini dianggap mengganggu upaya Los Blancos yang dikabarkan begitu santer bakal menjadi pelabuhan baru Mbappe pada musim depan. 

''Saya tidak pernah mengintervensi transfer pemain manapun. Sama seperti warga negara lain, saat menyangkut olahraga, saya ingin menyaksikan pertandingan yang bagus dan mendukung tim favorit, terutama untuk saya adalah Olympique Marseille,'' kata presiden berusia 44 tahun tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement