Senin 06 Jun 2022 20:29 WIB

Studi: Anak yang Ikut Olahraga Beregu Cenderung Miliki Kesehatan Mental yang Lebih Baik

Peneliti mengungkap kaitan antara ikut olahraga beregu dengan kesehatan mental anak.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Peserta bersiap tanding dalam Kejuaraan Liga Baseball Garuda U-8 dan U-10 di Lapangan Softball, GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (28/5/2022). Anak dan remaja yang berpartisipasi dalam olahraga beregu memiliki lebih sedikit masalah kesehatan mental.
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Peserta bersiap tanding dalam Kejuaraan Liga Baseball Garuda U-8 dan U-10 di Lapangan Softball, GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (28/5/2022). Anak dan remaja yang berpartisipasi dalam olahraga beregu memiliki lebih sedikit masalah kesehatan mental.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak-anak dan remaja di Amerika Serikat yang berpartisipasi dalam olahraga beregu memiliki lebih sedikit masalah kesehatan mental dibandingkan dengan anak-anak yang tidak berpartisipasi dalam olahraga terorganisir. Namun, mereka yang ikut olahraga nomor tunggal memiliki hasil kesehatan mental yang lebih buruk dibandingkan dengan sebayanya yang tidak olahraga.

Hal tersebut merupakan hasil studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal akses terbuka Plos One. Para peneliti menganalisis data yang dilaporkan sendiri dari orang tua atau wali mengenai kesulitan kesehatan mental anak-anak mereka menggunakan Daftar Periksa Perilaku Anak.

Baca Juga

Mereka mengategorikan 11.235 peserta yang berusia sembilan hingga 13 tahun dalam empat kelompok berdasarkan partisipasi mereka dalam olahraga yang diselenggarakan, yaitu olahraga beregu, olahraga nomor tunggal dan beregu, olahraga nomor tunggal, dan tidak olahraga. Contoh olahraga beregu adalah bola voli, sepak bola, bola basket. Sedangkan contoh olahraga nomor tunggal adalah senam, tenis, dan gulat.

Penelitian sebelumnya menunjukkan partisipasi dalam olahraga terorganisir dapat melindungi terhadap kesulitan kesehatan mental. Namun, penelitian lain telah menghubungkan partisipasi olahraga dengan hasil kesehatan mental yang lebih buruk.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali lebih dalam hubungan antara partisipasi dalam olahraga terorganisir dan kesulitan kesehatan mental di antara anak-anak dan remaja di Amerika Serikat. Studi ini mengontrol beberapa variabel pembaur potensial, termasuk usia, jenis kelamin, ras atau etnis, dan pendapatan rumah tangga keluarga. serta tingkat aktivitas fisik secara keseluruhan.

Para peneliti menemukan, dibandingkan dengan mereka yang tidak berpartisipasi dalam olahraga apa pun, anak-anak yang berpartisipasi dalam olahraga beregu cenderung tidak memiliki tanda-tanda kecemasan, depresi, penarikan diri, masalah sosial atau perhatian. Ini konsisten dengan hipotesis mereka.

Peserta perempuan yang telah berpartisipasi dalam olahraga tim dan individu memiliki kemungkinan penurunan perilaku melanggar aturan dibandingkan peserta tidak olahraga. Namun, mereka dikejutkan oleh satu hasil.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement