Rabu 08 Jun 2022 13:21 WIB

Rekor-Rekor Baru Luka Modric

Modric mewartakan kisah dramatis untuk tetap berjuang menjalani impiannya.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
Gelandang Kroasia Luka Modric (tengah) beraksi dalam pertandingan UEFA Nations League melawan Prancis, awal pekan ini.
Foto:

Perjuangan Modric mencapai titik tertinggi dalam karier tak semudah membalikkan punggung tangan. Menukil Sportbible, Modric kecil sempat mengungsi ke hotel di dekat pesisir Zadar. Selain itu, ia juga sempat merasakan duka pada usia enam tahun karena kakeknya tewas ditembak oleh pemberontak Serbia.

Selama mengungsi di hotel tersebut, Modric tak henti bermain sepak bola, meskipun berada di tengah dentuman bom. Hingga seorang juru bicara hotel menyebut kaca hotel lebih banyak pecah akibat tendangan Modric daripada terkena bom.

Modric akhirnya mendapatkan kesempatan menempa landasan hidup di akademi NK Zadar, sebuah tim sepak bola di kota kecil, kota kelahirannya. Keterbatasan fisik Modric yang kurus dengan tinggi 172 cm bisa teratasi dengan tekad dan perjuangan yang keras hingga masuk skuad utama salah satu tim terbaik di Liga Kroasia, Dinamo Zagreb. Bersama Zagreb, Modric meraup sejumlah gelar.

Hari berganti pekan, pekan berbuah bulan, dan bulan berselimut tahun, Modric akhirnya diboyong oleh salah satu klub Liga Primer Inggris, Tottenham Hotspur, pada 2008 silam. Berkostum the Lilywhites menjadi panggung pun kunci Modric untuk lebih menunjukkan kualitas terbaiknya dengan sorotan media Negeri Ratu Elizabeth.

Empat musim bersama tim London Utara, Modric akhirnya menemukan mimpi tertinggi para pesepak bola dunia dengan bergabung ke Real Madrid pada musim panas 2012 dengan biaya 33 juta pounds.

Selebihnya, adagium terkenal yang dipopulerkan oleh mantan Perdana Menteri (PM) Britania Raya, Winston Churchill, bahwasanya sejarah ditulis oleh para pemenang dan Modric diklaim telah memenangkan pertarungan baik di atas lapangan hijau pun dalam perjalanan hidupnya.

Karier Modric bersama Madrid bisa disebut sebagai mimpi para pemain muda yang menjadikannya role model. Gairahnya bermain kulit bundar membuat Modric memenangkan lima gelar juara Liga Champions, tiga Super Eropa, tiga trofi La Liga Spanyol, dan empat titel Piala Dunia Antarklub.

Modric bahkan memutus dominasi Ronaldo dan Lionel Messi usai dianugerahi gelar pemain terbaik dunia (Ballon d'Or) 2018. Pada level timnas, kesuksesan terbaik yang Modric berikan adalah membawa the Blazers masuk ke final Piala Dunia 2018 melawan Prancis.

Sesungguhnya Modric adalah definisi sahih dari tipe filosofer layaknya mendiang Diego Maradona dan juga Pele. Ketiga seniman lapangan hijau itu mewartakan kisah dramatis untuk tetap berjuang menghadapi impiannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement