REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Syarif, mengatakan, kondisi Partai Gerindra pasca adanya putusan Majelis Kehormatan Partai (MKP) soal pemecatan M Taufik, masih baik-baik saja. Dia menyebut, tidak ada gejolak ataupun pihak yang akan mengikuti Taufik.
“Saya perhatikan belum ada gejolak. Mudah-mudahan semua berakhir dengan baik,” kata Syarif kepada awak media, Rabu (8/6/2022).
Menyoal wacana pemecatan Taufik, dia mengaku bersedih. Pasalnya, kata dia, sosok guru dan mentor politik selama karirnya di Gerindra akan hilang. “Saya kalau boleh katakan agak sedikit meneteskan air mata juga saya. Sisi manusia muncul juga dong,” jelasnya.
Ditanya dirinya yang akan mengikuti jejak M Taufik untuk hengkang, Syarif tak mengiyakannya. Menurut dia, usai berdialog dengan Taufik, hanya terbatas pada ajang saling sedih.
“Tentu politik dinamis ya. Semua putusan itu pasti ada yang memuaskan ada yang tidak,” jelas dia.
Syarif menegaskan, untuk saat ini dirinya tidak memikirkan hengkang dari Gerindra sama sekali. Saat ini, dirinya sedang mencoba memahami perasaan Taufik. Terlebih, saat dirinya sempat meminta pada seniornya itu untuk tidak mundur dari Gerindra.
“Kan dia pernah bilang kalau dia ditahan di Gerindra, nah itu termasuk saya yang menahannya,” ucapnya.