Jumat 10 Jun 2022 01:15 WIB

Tahun Depan, Airbus Kirim Printer 3D ke Stasiun Luar Angkasa 

Printer akan memungkinkan astronaut mencetak berbagai alat.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Stasiun Luar Angkasa (Ilustrasi)
Foto: AP
Stasiun Luar Angkasa (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TOULOUSE -- Perusahaan kedirgantaraan Eropa Airbus akan mengirim printer 3D mental-crafting ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) tahun depan. Hal ini sebagai langkah pertama dalam rencananya untuk mendirikan pabrik satelit orbital.

Printer yang disebut Metal 3D, dapat bekerja dengan logam yang meleleh pada suhu hingga 1.200 derajat Celcius. Ini akan menjadi printer 3D logam pertama di stasiun luar angkasa, kata Airbus dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Dengan printer ini akan memungkinkan astronaut untuk mencetak bagian-bagian seperti perisai radiasi dan berbagai alat. Saat ini, perusahaan Amerika Made In Space, sekarang anak perusahaan Redwire, telah mengirim beberapa printer 3D ke stasiun luar angkasa, tetapi tidak satu pun yang dapat mencetak logam.

Printer 3D Airbus ini akan dapat membuat objek menggunakan tanah bulan dan juga mendaur ulang bagian dari satelit lama.

Printer Metal3D hanyalah salah satu komponen dalam berbagai teknologi yang dikembangkan oleh Airbus dengan tujuan mendirikan pabrik luar angkasa. Dalam serangkaian video, Airbus memamerkan manipulator robot yang dirancang untuk merakit pesawat ruang angkasa.

“Solusi Airbus adalah meluncurkan suku cadang kit yang akan dirakit di luar angkasa oleh lengan robotik dari pabrik luar angkasa kami,” kata perusahaan itu dalam pernyataannya, dilansir dari Space, Kamis (9/6/2022).

Perusahaan itu mengatakan ingin dapat memproduksi seluruh satelit di luar angkasa dalam tiga hingga empat tahun ke depan. “Karena ada cukup ruang di luar angkasa, akan memungkinkan untuk membangun struktur yang lebih besar seperti reflektor besar, yang memungkinkan satelit telekomunikasi untuk menutupi seluruh planet," kata Airbus. 

 

Ketika berbicara tentang printer Metal3D, stasiun luar angkasa hanyalah tujuan pertamanya. Pada akhir dekade ini, kata Airbus, perangkat serupa mungkin menghasilkan bagian dari penjelajah bulan dan habitat langsung di permukaan bulan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement