REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Ada alasan mengapa Real Madrid begitu ngotot mendatangkan Aurelien Tchouameni dari AS Monaco. Los Blancos harus berjuang mengalahkan pesaingnya yakni Liverpool dan Paris Saint-Germain (PSG) untuk mendapatkan tanda tangan sang pemain.
Dikutip dari Marca, Senin (13/6/2022), dalam usianya yang baru 22 tahun, ia telah menjadi salah satu pemain spesialis top Eropa di pososi pivot atau penghubung antarlini. Posisi ini sangat penting di era sepak bola modern. Atas alasan ini Madrid sangat bernafsu mendapatkan Tchouameni.
Ia tak hanya berdiri sejajar dengan bintang-bintang Eropa lainnya di posisinya, melainkan juga melebihi mereka. Dalam beberapa catatan statistik seperti duel, duel udara, intersepsi, dan lainnya, ia mengungguli Fabinho, N’Golo Kante, Josua Kimmich, dan Rodri. Mereka merupakan deretan gelandang terbaik di Benua Biru. Ia hanya mampu dikalahkan gelandang veteran Barcelona Sergio Busquets dalam hal penguasaan posisi lainnya.
Tchouameni hanya kalah jauh secara angka dari Busquets dalam segi bola udara. Tetapi dengan tinggi 1,87 meter, pemain tersebut masih bisa berkembang.
Perbandingan menarik jika dengan calon pesaingnya di Real Madrid Casemiro. Casemiro unggul dalam bola udara yakni 152 berbanding 110. Namun Tchouameni unggul dalam duel, perebutan bola, tekel dan intersepsi. Ia mencatatkan 101 intersepsi dalam 35 pertandingan. Catatan yang jauh di atas pemain lainnya.
Kemampuan bertahan pemain asal Prancis itu juga menuai sensasi selama musim 2021/2022 di Ligue 1. Kemampuannya itu juga membuat dia berpotensi menjadi bintang Prancis di masa depan.
Namun ada kekuarangan yang perlu diperbaiki dia yakni seringnya melakukan pelanggaran sehingga rentan mendapatkan kartu kuning. Ia mendapatkan 12 kartu kuning dalam 50 pertandingan bersama Monaco musim lalu. Di Madrid, ia akan dituntut untuk bermain disiplin yang lebih besar. Ia mesti mengurangi mendapatkan kartu kuning.