Rabu 15 Jun 2022 14:57 WIB

Regulator Eropa Peringatkan Soal Keterbatasan Akses Suku Cadang Pesawat di Rusia

Pesawat tidak lagi memiliki akses suku cadang dan perawatan yang layak.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Perakitan pesawat (ilustrasi). Regulator keselamatan penerbangan Uni Eropa menyatakan kekhawatiran tentang keselamatan pesawat buatan Barat yang terbang di Rusia, karena tidak lagi memiliki akses suku cadang dan perawatan yang layak.
Foto: AP Photo/Ted S. Warren
Perakitan pesawat (ilustrasi). Regulator keselamatan penerbangan Uni Eropa menyatakan kekhawatiran tentang keselamatan pesawat buatan Barat yang terbang di Rusia, karena tidak lagi memiliki akses suku cadang dan perawatan yang layak.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Regulator keselamatan penerbangan Uni Eropa menyatakan kekhawatiran tentang keselamatan pesawat buatan Barat yang terbang di Rusia, karena tidak lagi memiliki akses suku cadang dan perawatan yang layak. Hal ini merupakan dampak dari sanksi yang dijatuhkan oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS), menyusul invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari. 

"Ini sangat tidak aman," ujar Direktur Eksekutif Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA), Patrick Ky.

Baca Juga

Ky menambahkan, regulator tidak memiliki data yang baik tentang jumlah pesawat yang terbang di Rusia atau jika ada pesawat mengalami masalah keamanan dalam beberapa bulan terakhir. Ky mengatakan, regulator harus mempertimbangkan permintaan pengecualian dari Rusia berdasarkan kasus per kasus. Ky mendukung peninjauan kasus-kasus tertentu jika diperlukan untuk alasan kemanusiaan.

"Dalam enam bulan, siapa yang tahu? Dalam satu tahun, siapa yang tahu? Ada laporan bahwa Rusia akan dipaksa mengkanibal pesawat agar tetap beroperasi," kata Ky.

Pada awal Maret, produsen pesawat terbang, Boeing dan Airbus mengatakan menangguhkan pasokan suku cadang ke operator Rusia. Pada April, Administrasi Penerbangan Federal (FAA) menurunkan peringkat keamanan udaranya untuk Rusia. FAA mengatakan, Badan Federal untuk Transportasi Udara Rusia tidak mematuhi standar keselamatan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).

Amerika Serikat pada Maret melarang operator Rusia dari wilayah udara Amerika. Departemen Perdagangan AS mencatat lebih dari 150 pesawat Boeing yang dioperasikan oleh maskapai Rusia ke dalam daftar pesawat yang diyakini melanggar kontrol ekspor AS. 

Ratusan pesawat itu adalah pesawat pengangkut penumpang dan kargo Rusia termasuk Aeroflot, AirBridge Cargo, Utair, Nordwind, Azur Air dan Aviastar-TU. Menurut Departemen Perdagangan, langkah itu secara efektif akan menangguhkan pesawat-pesawat itu untuk bepergian ke luar Rusia.

Departemen Perdaganan mengatakan setiap pengisian bahan bakar, pemeliharaan, perbaikan, suku cadang atau layanan untuk pesawat-pesawat itu melanggar kontrol ekspor AS. Perusahaan yang melanggar dapat dijatuhi hukuman penjara yang substansial, denda, dan kehilangan hak ekspor.  Awal bulan ini, departemen menambahkan 70 entitas Rusia ke daftar hitam perdagangannya termasuk beberapa pabrik pesawat.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement