Rabu 15 Jun 2022 23:55 WIB

Taiwan Tuding Qatar Politisasi Piala Dunia

Taiwan minta Qatar agar faktor politik tak dicampur aduk dalam ajang olahraga

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Sebuah jam hitung mundur ditampilkan di pinggir laut di Doha, Qatar, Selasa, 29 Maret 2022. Taiwan minta Qatar agar faktor politik tak dicampur aduk dalam ajang olahraga.
Foto: AP/Darko Bandic
Sebuah jam hitung mundur ditampilkan di pinggir laut di Doha, Qatar, Selasa, 29 Maret 2022. Taiwan minta Qatar agar faktor politik tak dicampur aduk dalam ajang olahraga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Taiwan pada Rabu (15/6/2022) mengeluarkan pernyataan mengutuk panitia penyelenggara Piala Dunia Qatar 2022 yang mengatakan fan Taiwan mungkin akan dicantumkan berasal dari China. Taiwan meminta agar faktor politik yang tidak pantas tidak dicampur aduk dalam ajang olahraga.

Juru bicara Kemlu Taiwan Joanne Ou mengatakan bahwa tindakan itu tidak dapat diterima untuk meremehkan negaranya. Kemlu Taiwan meminta panitia untuk membuat koreksi segera dari cara mereka. "Kemlu kembali mengimbau panitia Piala Dunia untuk tidak membiarkan faktor politik yang tidak pantas mengganggu kegiatan olahraga dan menodai arena olahraga yang sarat nilai-nilai kompetisi adil serta menjunjung semangat para atlet," katanya dilansir Reuters, Rabu (15/6/2022).

Baca Juga

Ia juga mengatakan panitia Piala Dunia harus membuat olahraga tetaplah olahraga dan memberikan penggemar di seluruh dunia sebuah ajang Piala Dunia yang bersih. Masalah itu memang sangat sensitif bagi Taiwan yang memiliki pemerintahan demokratis dan menentang klaim kedaulatan China di wilayahnya serta upaya tetangga raksasanya mengklaim orang-orang Taiwan sebagai warga China.

Semua pemegang tiket penonton Piala Dunia 2022 harus mengajukan permohonan kartu Hayya yang digunakan untuk mengidentifikasi penggemar, yang juga berfungsi sebagai visa masuk mereka ke Qatar. Pada Selasa (14/6/2022) diketahui dalam sistem aplikasi tersebut tidak menyediakan pilihan kewarganegaraan Taiwan. Seorang pejabat senior Qatar berkata bahwa orang Taiwan kemungkinan akan didaftarkan sebagai berasal dari China dalam kartu itu.

Lantas pada Rabu, sistem itu kemudian mencantumkan "Taiwan, provinsi dari China". Terminologi itu memancing kemarahan pemerintah Taiwan dan warga mereka meskipun terdapat pencantuman bendera Taiwan yang selama ini dikutuk oleh pemerintah China.

Di dunia, olahraga Taiwan lebih kerap menggunakan Chinese Taipei dalam keikutsertaan mereka dalam berbagai ajang berdasar kesepakatan Resolusi Nagoya 1979 untuk menghindari masalah politik dengan Beijing. Taiwan tidak pernah ambil bagian dalam Piala Dunia dan dalam putaran kedua kualifikasi zona Asia mereka selalu menelan kekalahan dari delapan pertandingan. Taiwan tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Qatar, sebagaimana kebanyakan negara yang hanya mengakui pemerintahan China.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement