Kamis 16 Jun 2022 14:34 WIB

Jamkrindo Realisasikan Penjaminan KUR Rp 82,62 Triliun per Mei 2022

Jamkrindo juga telah merealisasikan penjaminan Kredit Modal Kerja dalam rangka PEN.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Jamkrindo
Foto: bumn.go.id
Jamkrindo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melalui dukungan layanan penjaminan, Jamkrindo yang merupakan anak usaha Indonesia Financial Group (IFG) bertekad membuka peluang aksesibilitas finansial UMKM agar para pelaku usaha bisa naik kelas. Hingga Mei 2022, Jamkrindo telah merealisasikan volume penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 82,62 triliun. Realisasi tersebut naik 65 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya (yoy) dengan jumlah UMKM yang dijamin sebanyak 1,84 juta UMKM.

Jamkrindo juga telah merealisasikan penjaminan Kredit Modal Kerja (KMK) dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bersama dengan anak usahanya PT Penjaminan Jamkrindo Syariah (Jamsyar). Sejak diluncurkan pada Juli 2020 sampai dengan saat ini, program tersebut telah menjamin KMK PEN senilai Rp 26,32 triliun, dengan rincian Jamkrindo senilai Rp 17,88 triliun dan Jamsyar senilai Rp 8,34 triliun.

Baca Juga

Direktur Utama Jamkrindo Putrama Wahju Setyawan mengungkapkan, sektor UMKM telah melalui tantangan yang berat karena menghadapi ketidakpastian usaha akibat pandemi berkepanjangan. Dukungan meningkatkan penjaminan pun ditunjukkan Jamkrindo sebagai perusahaan yang mendapat tugas menjamin KUR lewat penyediaan penjaminan kredit yang inovatif, kompetitif dengan pelayanan profesional, efektif dan efisien secara berkelanjutan.

Putrama meyakini, 2022 akan menjadi tahun yang lebih baik karena masyarakat telah berangsur-angsur beradaptasi dengan kondisi new normal. "Dengan penjaminan dari Jamkrindo sebagai upaya penguatan permodalan, UMKM diharapkan dapat memiliki peluang untuk bangkit dan meningkatkan skala usahanya sehingga layak naik kelas dan berkontribusi lebih besar pada akselerasi perekonomian negara," kata Putrama dalam keterangannya, Kamis (16/6/2022).

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM di Tanah Air pada 2021 telah mencapai 64,19 juta dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61,97 persen atau senilai Rp 8,6 triliun. UMKM turut menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun 60,4 persen dari total investasi. Walaupun dalam situasi pandemi, jumlah ini menunjukkan peranan besar UMKM bagi perekonomian nasional.

Seperti diketahui, program KUR merupakan salah satu bentuk kebijakan Pemerintah untuk meningkatkan akses pembiayaan untuk mendukung ketahanan UMKM. Adapun hingga akhir 2022 Pemerintah memberi target penyaluran KUR Nasional sebesar Rp373,12 triliun, meningkat signifikan dibanding plafon 2021 sebesar Rp285 triliun.

Putrama menambahkan, untuk menjawab tantangan penguatan UMKM ke depan, Jamkrindo memberi perhatian serius pada program pemberdayaan masyarakat dan program bantuan sosial melalui kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Program pemberdayaan masyarakat telah dilaksanakan di Larantuka, Nusa Tenggara Timur; Kintamani, Bali; Garut, Jawa Barat; dan Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp), Sukabumi, Jawa Barat. 

"Jamkrindo akan terus melakukan program pemberdayaan, dengan memperkuat dan mereplikasi model pemberdayaan di daerah lainnya untuk mendorong UMKM naik kelas, yang salah satu kriterianya adalah UMKM dapat mengakses pembiayaan dari lembaga keuangan, baik bank maupun nonbank, serta kriteria-kriteria lainnya," ujar Putrama. 

Di kawasan Geopark Ciletuh, pemberdayaan dimulai dengan penyelesaian persoalan lingkungan yang sejalan dengan upaya peningkatan perekonomian masyarakat berupa pengelolaan Bank Sampah, pelatihan usaha mantan TKI, pembinaan Ikatan Homestay Ciletuh, dan penguatan usaha ternak rakyat.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement