REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Wali Kota Medan, Sumatra Utara, Bobby Nasution mendukung penuh pembangunan jalur layang kereta api (KA) lintas Medan-Binjai sepanjang 21,7 kilometer. "Pemerintah Kota Medan mendukung pengembangan transportasi massal yang dilakukan ini," kata Bobby di Medan, Kamis (16/6/2022). Hal ini diungkapkannya usai memberikan santunan bagi masyarakat terdampak sosial atas penertiban lahan pembangunan jalur KA lintas Medan-Binjai di Jalan Setia Luhur, Medan Helvetia.
Wali Kota meyakini pengembangan transportasi massal kereta api Medan-Binjai akan berdampak positif bagi perekonomian, tentunya berdampak juga terhadap masyarakat sekitar. Apalagi, di lahan kosong bersebelahan dengan Masjid Al Ikhlas di Medan Helvetia direncanakan dibangun Stasiun Helvetia. Pemkot Medan juga akan menghitung kepadatan arus lalu lintas di kawasan itu.
PT Hutama Karya (Persero) lewat kerja sama operasi meraih kontrak pembangunan jalur KA Medan-Binjai senilai Rp 172 miliar. Pembangunan dimulai 9 Mei 2022 dan ditargetkan rampung 900 hari atau pada 2024. "Direncanakan pembangunan Stasiun Helvetia akan selesai 2024. Saya minta Dinas Perhubungan agar melihat perkiraan jumlah penumpang di Stasiun Helvetia nanti guna mengantisipasi kemacetan," ungkap Bobby.
Wali Kota juga mengapresiasi kepada seluruh warga, terutama di Kelurahan Dwi Kora yang mendukung penuh pemerintah pusat, karena memberikan lahan untuk pengembangan transportasi massal. "Tercatat sekitar 1.226 bangunan yang terdampak pembangunan jalur layang KA Medan-Binjai ini. Di antaranya Kelurahan Dwi Kora ada 302 orang warga yang diberi santunan," terangnya.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatra Bagian Utara, Dandun Prakosa mengaku pemberian santunan ini merupakan rangkaian dari kegiatan awal pembangunan jalur layang KA Medan-Binjai. "Kami membangun dua stasiun baru, yakni Stasiun Helvetia dan Stasiun Sunggal. Kedua stasiun itu sebagai sarana penunjang mendukung pembangunan transportasi perkotaan di Kota Medan," tutur dia.