REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keraguan masyarakat Arab Makkah tentang kenabian Muhammad SAW dan kebenaran Alquran terus berlanjut. Akhirnya, mereka mengutus tiga orang Yahudi Najran guna meminta tanggapan mereka.
Prof Quraish Shihab dalam buku Mukjizat Alquran menjelaskan para tokoh Yahudi Najran itu akhirnya mengusulkan agar kaum musyrik Makkah bertanya kepada Nabi Muhammad tentang tiga hal. Jika menjawabnya dengan baik, dia seorang Nabi. Lalu tanyakan juga satu hal lain, dan jika dia menduga tahu, dia berbohong.
Ketiga pertanyaan tersebut adalah tentang kisah sekelompok pemuda yang berlindung dan tertidur sekian lama. Berapa jumlah mereka dan siapa atau apa yang bersama mereka? Pertanyaan kedua adalah kisah Musa ketika diperintahkan Tuhan untuk belajar. Dan pertanyaan ketiga adalah kisah seorang penjelejah ke Timur dan Barat.
Adapun keempat, yang ia berbohong kalau mengetahuinya adalah hari kiamat akan terjadi. Keempat pertanyaan mereka itu kemudian terjawab melalui wahyu Alquran Surat Al-Kahfi.
Prof Quraish menjelaskan, yang akan dibahas adalah benarkah informasi atau jawaban Alquran bahwa terdapat tujuh orang pemuda bersama seekor anjing yang berlindung dari kekejaman penguasa menuju gua.
Dijelaskan bahwa tidak mudah membuktikan keberadaan gua dimaksud sebelum maraknya penelitian arkeologi. Namun, seperti yang ditulis oleh Thabatha'i dalam tafsirnya Al-Mizan, sumber-sumber barat pun menyebutkan paling tidak ada empat kesimpulan tentang kisah Ashabul Kahfi. Yang mana walaupun beda dalam perinciannya, sama dalam pokok kisahnya.