Sabtu 18 Jun 2022 19:00 WIB

Basarnas Denpasar Evakuasi Warga Jatuh ke Sumur 60 Meter

Petugas menurunkan seorang anggota Basarnas ke dalam sumur dengan dilengkapi SCBA.

Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR --Pertolongan (Basarnas) Denpasar telah mengevakuasi jasad warga yang jatuh ke sumur sedalam 60 meter di Banjar Gembang, Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar Gede Darmada sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima di Denpasar, Sabtu (18/6/2022), mengatakan petugas yang mengevakuasi jasad Asep Tendi (33) alias Acep dari sumur dilengkapi dengan alat bantu pernafasan (Self Contained Breathing Apparatus/SCBA).

Baca Juga

"Tujuh personel dari Basarnas Unit Tugas Jimbaran berangkat menuju lokasi untuk melakukan evakuasi. Petugas menurunkan seorang anggota Basarnas ke dalam sumur dengan dilengkapi SCBA guna mengantisipasi kemungkinan ada gas beracun di dalam sumur," kata Gede Darmada.

Menurut keterangan Agus, warga Banjar Gambang yang mengetahui kejadian itu, Acep jatuh ke sumur saat hendak menimba air dan sebelum terjatuh tubuhnya kejang karena mengalami serangan epilepsi. Warga yang melihat kejadian itu pada Jumat (17/6) malam langsung menghubungi Kantor Pencarian dan Pertolongan, yang mengerahkan petugas ke lokasi kejadian setelah menerima laporan mengenai kejadian itu pada pukul 21.40 WITA.

Proses evakuasi jenazah korban berlangsung selama kurang lebih dua jam dengan melibatkan petugas Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kepolisian Sektor Mengwi, dan Dinas Pemadam Kebakaran serta relawan dan keluarga korban.

Setelah mengangkat jenazah korban dari sumur, petugas membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah Mangusada menggunakan ambulans. Di rumah sakit, dokter forensik dan petugas Kepolisian Sektor Mengwi memeriksa jenazah korban.

Kepala Seksi Humas Polres Badung Iptu Ketut Sudanasaat dihubungi dari Denpasar, Sabtu, mengatakan, korban berasal dari Tasikmalaya, Jawa barat.

Ia mengatakan, korban sempat kejang-kejang sebelum jatuh ke sumur. Menurut keterangan Enung Jubaedah (42), yang bertetangga dengan korban sejak 2007, korban menderita epilepsi dan penyakitnya sering kambuh.

Menurut dia, warga Banjar Gembang mengetahui korban jatuh ke sumur setelah seorang warga yang bernama Dadan Irawan (35) melihat sandal korban mengapung di air sumur.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement