Senin 20 Jun 2022 01:03 WIB

Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi Masih Cukup Tinggi

Bahaya guguran lava dan awan panas berpotensi di sektor selatan-barat daya.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Friska Yolandha
Luncuran lava pijar keluar dari kawah Gunung Merapi terlihat dari Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (4/5/2022). Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi, Agus Budi Santoso mengatakan, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tinggi berupa erupsi efusif.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Luncuran lava pijar keluar dari kawah Gunung Merapi terlihat dari Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (4/5/2022). Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi, Agus Budi Santoso mengatakan, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tinggi berupa erupsi efusif.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi, Agus Budi Santoso mengatakan, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tinggi berupa erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya. Meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, kemudian Sungai Bedog, Sungai Kresek dan Sungai Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.

Baca Juga

Di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer. Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak Merapi.

Maka itu, Pemkab Sleman, Magelang, Boyolali dan Pemkab Klaten agar melakukan upaya-upaya mitigasi hadapi ancaman bahaya erupsi Merapi yang terjadi saat ini. Masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.