Senin 20 Jun 2022 17:35 WIB

Petani Bawang Harap Produksi Kembali Normal Pertengahan Juli

Di sentra bawang merah di Brebes kemungkinan luasan panen akan mencapai 10 ribu ha.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Petani memanen bawang merah (ilustrasi). Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) menyampaikan pasokan bawang merah diharapkan akan kembali normal mulai pertengahan bulan Juli 2022.
Foto: ANTARA/Yusuf Nugroho
Petani memanen bawang merah (ilustrasi). Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) menyampaikan pasokan bawang merah diharapkan akan kembali normal mulai pertengahan bulan Juli 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) menyampaikan, pasokan bawang merah diharapkan kembali normal mulai pertengahan Juli 2022. Sentra-sentra bawang merah di wilayah Jawa akan memulai masa panen raya sehingga pasokan diyakini akan melimpah.

Ketua Umum ABMI, Juwari, mengatakan, di sentra Brebes, Jawa Tengah, saja kemungkinan luasan panen bawang merah mencapai lebih dari 10 ribu hektare (ha) dengan produktivitas normal 9-10 ton per hektare (ha). Jumlah itu, kata Juwari, belum ditambah dari wilayah sentra lainnya di sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca Juga

"Kalau pasokan sudah normal harga akan turun. Sementara ini, kita akan memasok ke wilayah Jabodetabek melalui Toko Tani Indonesia, harga petani itu kita jual Rp 41 ribu sampai Rp 42 ribu per kilogram," kata Juwari kepada Republika.co.id, Senin (20/6/2022).

Juwari mengatakan, pasokan bawang merah saat ini sejatinya tidak begitu langka. Hanya saja memang terdapat penurunan produksi akibat cuaca buruk yang tidak biasa terjadi. Itu menyebabkan munculnya organisme penganggu tanaman (OPT) yang menurunkan produktivitas hingga hanya 5 ton-6 ton per ha.