REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Presiden Rusia Vladimir Putin takut percikan demokrasi menyebar ke negaranya. Demikian kata Kanselir Jerman Olaf Scholz. Ia menyebut Putin mencoba untuk memecah Eropa dan kembali ke dunia yang didominasi oleh lingkungan berpengaruh.
Scholz menanggapi pertanyaan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Muenchner Merkur, yang diterbitkan di situs pemerintah pada Senin (20/6/2022), tentang apakah Putin akan menerima Ukraina mendekat ke Uni Eropa (UE). "Presiden Rusia harus menerima bahwa ada komunitas demokrasi berbasis hukum di lingkungannya yang tumbuh semakin dekat. Dia jelas takut percikan demokrasi menyebar ke negaranya," tutur Scholz.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menolak komentar tersebut. "Percikan api Jerman telah menyebar ke kami beberapa kali. Kami tidak akan membiarkan kebakaran terjadi lagi," tulis Zakharova di media sosialnya.
Pekan lalu, Komisi Eropa merekomendasikan agar Ukraina, yang telah memerangi invasi Rusia sejak Februari, diberi status kandidat untuk bergabung dengan UE. Langkah tersebut didukung oleh Scholz.
Scholz memperingatkan kenaikan harga energi kemungkinan akan berlangsung lama dan menolak pernyataan Rusia bahwa dia telah memotong aliran gas karena suku cadang yang diperlukan hilang akibat sanksi. "Penjelasan itu tidak masuk akal," ujar dia.