Kamis 23 Jun 2022 17:43 WIB

BI Catat Kredit Perbankan Melesat 9,03 Persen pada Mei

Suku bunga perbankan terus menurun sejalan dengan tren menurunnya risiko kredit.

Kredit bank (ilustrasi)
Foto: Tim Infografis Republika
Kredit bank (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mencatat kredit perbankan tumbuh melesat sebesar 9,03 persen pada Mei 2022 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy)."Pertumbuhan kredit terjadi di seluruh kelompok bank dan hampir di seluruh sektor ekonomi, terutama pada segmen kredit korporasi dan UMKM, seiring berlanjutnya pemulihan aktivitas korporasi dan rumah tangga," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers RDG BI Juni 2022 di Jakarta, Kamis (23/6/2022).

Oleh karena itu, ia meyakini pertumbuhan kredit perbankan pada keseluruhan tahun 2022 akan melewati target yang telah ditetapkan yakni tujuh persen sampai sembilan persen.Dari sisi penawaran, standar penyaluran kredit perbankan ada bulan Mei 2022 tetap longgar, terutama di sektor perdagangan, industri, dan pertanian seiring membaiknya persepsi risiko kredit.

Baca Juga

Sementara itu dari sisi permintaan, kata dia, pemulihan kinerja korporasi terus berlanjut, tercermin dari perbaikan penjualan yang selanjutnya meningkatkan permintaan pendanaan perbankan, kemampuan membayar, dan belanja modal korporasi.Pertumbuhan kredit UMKM tercatat meningkat sebesar 16,97 persen (yoy) pada Mei 2022.

"BI terus mendorong perbankan untuk meningkatkan penyaluran kredit kepada sektor prioritas dan inklusif, serta memperkuat sinergi dengan Pemerintah, otoritas lainnya dan dunia usaha untuk mengakselerasi pemulihan intermediasi guna memperkuat momentum pemulihan ekonomi," tegasnya.

Sementara itu, Perry menyebutkan dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh sangat tinggi yakni sebesar 9,93 persen (yoy). Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan pada April 2022 tercatat tetap tinggi sebesar 24,28 persen dan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tetap terjaga, yakni 3 persen (bruto) dan 0,83 persen (neto).

Di sisi lain, ia menyampaikan suku bunga perbankan terus mengalami penurunan sejalan dengan tren menurunnya risiko kredit. Di pasar uang, suku bunga IndONIA pada Mei 2022 stabil sebesar 2,79 persen dibandingkan dengan Mei 2021.

Di pasar dana, suku bunga deposito satu bulan perbankan turun sebesar 75 (basis poin) bps (yoy) menjadi 2,86 persen pada Mei 2022, sedangkan di pasar kredit suku bunga kredit menunjukkan penurunan 52 bps pada periode yang sama di tengah membaiknya persepsi risiko perbankan."BI memandang peran perbankan dalam penyaluran kredit atau pembiayaan, termasuk melalui penurunan suku bunga kredit, dapat ditingkatkan guna makin mendorong pemulihan ekonomi nasional," tutur Perry.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement