REPUBLIKA.CO.ID, BENGALURU -- Lebih dari 3.200 kasus yang terkonfirmasi cacar monyet dan satu kematian dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai bagian dari wabah saat ini.
Menurut Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, diperlukan pengawasan intensif di kalangan masyarakat yang lebih luas, sementara kasus di negara-negara non endemik masih didominasi oleh laki-laki yang berhubungan seks sesama jenis.
"Penularan dari orang ke orang sedang berlangsung dan kemungkinan diremehkan," kata Tedros pada pertemuan Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional (2005), Kamis (23/6/2022).
Pertemuan para ahli itu diselenggarakan oleh WHO untuk memutuskan apakah akan menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global. Sebuah "darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional" adalah tingkat kewaspadaan tertinggi di WHO.
Sebanyak 48 negara telah melaporkan kasus cacar monyet sejak Mei dalam wabah saat ini. Ada hampir 1.500 kasus yang diduga cacar monyet tahun ini di Afrika Tengah dan 70 kematian, kata Tedros. Tedros meminta negara-negara anggota untuk berbagi informasi tentang virus tersebut karena akan membantu WHO dalam mendukung upaya membendung penularan.