Jumat 24 Jun 2022 11:05 WIB

Bencana Hidrometeorologi Beruntun Landa Bogor

Bencana itu terjadi saat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Bogor.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Agus Yulianto
Petugas SAR gabungan melakukan evakuasi material tanah longsor dan pencarian korban di Kabupaten Bogor, Jawa Barat..
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Petugas SAR gabungan melakukan evakuasi material tanah longsor dan pencarian korban di Kabupaten Bogor, Jawa Barat..

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wilayah Kabupaten Bogor dilanda bencana hidrometeorologi secara bertubi-tubi pada Rabu (23/6). Laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, jenis bencana hidrometeorologi mulai banjir bandang, tanah longsor dan angin puting beliung. Bencana itu terjadi saat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur dua wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Pamijahan dan Kecamatan Leuwiliang.

"Hasil kaji cepat tim BPBD Kabupaten Bogor di lapangan, banjir bandang dan tanah longsor yang pertama terjadi di Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (24/6/2022).

Pihaknya mencatat, peristiwa itu menelan satu korban jiwa, satu lainnya masih dalam pencarian dan tiga orang mengalami luka ringan. Sementara itu 20 KK terdampak dan 52KK/175 jiwa mengungsi ke tempat kerabat. Banjir bandang dan tanah longsor tersebut juga mengakibatkan sedikitnya 18 unit rumah rusak berat, dua unit rumah rusak sedang dan empat jembatan putus, sehingga tidak dapat dilalui.

Masih di wilayah Kecamatan Pamijahan, BNPB mendapatkan laporan angin puting beliung terhadi di Desa Gunung Picung pada Rabu (23/6) pukul 19.00 WIB.

"Sedikitnya ada 44 KK terdampak. Sebanyak 40 unit rumah rusak ringan, satu unit rumah rusak berat dan tiga unit rumah rusak sedang," katanya.

Laporan visual menunjukkan, beberapa rumah tersebut mengalami kerusakan di bagian atap rumah. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Saat ini, masyarakat telah bergotong-royong untuk memperbaiki kerusakan rumah mereka. 

Berikutnya bencana banjir bandang dan tanah longsor dilaporkan terjadi di Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, akibat luapan Sungai Cisarua yang tak kuasa menampung debit air setelah terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

Pihaknya mencatat sebanyak 602 KK atau 2.407 terdampak, ada 20 jiwa yang terpaksa mengungsi ke tempat kerabat dan 3 warga mengalami luka ringan setelah sempat terseret arus banjir bandang. Beruntung warga tersebut dapat diselamatkan dan tidak ada korban jiwa atas persitiwa itu.

"Hasil kaji cepat, sedikitnya ada lima unit rumah rusak berat, satu rumah rusak ringan dan satu gedung pesantren Al-Insyiro terendam," katanya.

Dalam upaya percepatan penanganan bencana hidrometeorologi tersebut, BPBD Kabupaten Bogor bersama tim gabungan telah mengambil langkah cepat dengan berkoordinasi dengan instansi terkait, membantu proses evakuasi dan pembersihan material yang masih menutup beberapa akses jalan dan jembatan.

Hujan ringan hingga lebat yang dapat disertai petir masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Bogor hingga Sabtu (25/6), sebagaimana menurut prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Potensi hujan tersebut dapat terjadi mulai sore hari pukul 16.00 WIB dan dini hari pukul 01.00 WIB.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada pemangku kebijakan di daerah bersama masyarakat dapat melakukan segala upaya yang merujuk pada mitigasi dan peningkatan kesiapsiagaan untuk meminimalisir dan mencegah terjadinya bencana susulan. Upaya seperti normalisasi sungai, susur sungai, pembersihan sungai dari sumbatan sampah, sosialisasi kepada masyarakat dan memantau perkembangan cuaca agar dilakukan secara berkala. 

Masyarakat yang tinggal di sekitar lereng tebing dan bantaran sungai diminta agar lebih meningkatkan kewaspadaan. "Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi lebih dari satu jam, maka diimbau agar evakuasi sementara secara mandiri ke lokasi yang lebih aman," ujarnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement