REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Layanan streaming Netflix kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 300 staf. Ini merupakan putaran kedua PHK yang dilakukan sejak pengurangan tenaga kerja putaran awal pada Mei lalu.
Kala itu, Netflix memberhentikan 150 karyawan dan puluhan kontraktor serta pekerja paruh waktu. Tahun ini, Netflix mengisyaratkan lebih banyak putaran yang akan datang.
“Hari ini kami terpaksa melepaskan sekitar 300 karyawan. Kami terus berinvestasi secara signifikan dalam bisnis ini. Kami sangat berterima kasih atas semua yang telah mereka lakukan untuk Netflix,” kata juru bicara Netflix.
Netflix telah kehilangan hampir 70 persen nilainya sejak mengumumkan penurunan sebanyak 200 ribu pelanggan pada akhir kuartal pertama. Diperkirakan akan terjadi penurunan pelanggan lagi hingga dua juta pelanggan pada kuartal kedua.
Dalam pendapatan terbarunya, Netflix berkomitmen untuk memotong biaya demi mempertahankan marginnya di 20 persen. Perusahaan masih berencana untuk membelanjakan konten dengan anggaran 17 miliar dolar AS pada tahun 2022.
Dilansir Variety, Jumat (24/6/2022), setelah bertahun-tahun menjadi layanan streaming populer, akhirnya Netflix harus menerima dampak persaingan ketat dari kemunculan beragam layanan streaming, seperti Disney+, Comcast’s Peacock, Paramount Global, dan HBO Max.
Banyaknya layanan streaming yang bermunculan membuat pelanggan mendapat banyak pilihan film. Dampak dari persaingan itu terasa nyata bagi Netflix yang harus menerima kehilangan pelanggan secara perlahan. Netflix bukan satu-satunya perusahaan Hollywood yang menerapkan PHK. Warner Bros. Discovery juga telah memangkas stafnya karena akan mengurangi biaya dan beban utangnya.