Senin 27 Jun 2022 19:52 WIB

Puluhan Mahasiswa UGM dan Pemkab Serang Kembangkan Wisata Religi Tanara

Mahasiswa akan ditempatkan di desa Tanara dan Kedaleman selama 50 hari

Bupati Serang Ratu Tatu Tatu Chasanah melepas 30 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM). KKN itu untuk mengembangkan wisata religi Syekh Nawawi Al-Bantani di Kecamatan Tanara.
Foto: istimewa
Bupati Serang Ratu Tatu Tatu Chasanah melepas 30 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM). KKN itu untuk mengembangkan wisata religi Syekh Nawawi Al-Bantani di Kecamatan Tanara.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG--Bupati Serang Ratu Tatu Tatu Chasanah melepas 30 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM). KKN itu untuk mengembangkan wisata religi, Syekh Nawawi Al-Bantani di Kecamatan Tanara.

Pelepasan dilakukan di Halaman Pendopo Bupati Serang, Senin (27/06/2022). Hadir Sekretaris Daerah Kabupaten Serang Entus Mahmud, ASDA I Nanang Supriyatna, ASDA II Hamdani, ASDA III Ida Nuraida, sejumlah Kepala OPD Pemkab Serang, dan Kepala Laboratorium Kartografi UGM Sudaryatno.

Baca Juga

Sebelumnya, Pemkab Serang melakukan Memorendum Of Understanding (MOU) dengan  UGM dan pihaknya berharap mahasiswa dengan masyarakat bisa saling berkontribusi. “ Dengan adanya program tidak hanya dua desa yang maju tetapi di Kecamatan Tanara dan Serang Utara,” kata Tatu.

Tatu mengatakan, mahasiswa akan ditempatkan di Desa Tanara dan Kedaleman selama 50 hari dari 25 Juni hingga 13 Agustus 2022. "Mereka akan mendampingi Pemkab Serang dalam realisasi wisata religi di Tanara,” katanya.

Saat ini UGM telah melakukan pemetaan wilayah  guna mengembangkan potensi lainnya seperti budidaya ikan bandeng, rumput laut dan udang. “Mereka sudah diberikan tugas oleh UGM agar kehadirannya selama 50 hari bisa optimal mengembangkan potensi disana,” ujar Tatu.

Kepala Laboratorium Kartografi UGM Sudaryatno mengatakan, selama 50 hari pihaknya akan fokus pada persoalan kebersihan  lingkungan wisata. "Kami akan belajar ke Cikande tentang pengelolaan sampah agar kita terapkan disini," katanya.

Selain itu, pihaknya juga akan mengajak masyarakat setempat untuk belajar mengelola mangrove sebagai akses menuju tempat wisata. "Kita akan belajar ke lontar agar Desa Pedaleman menjadi tempat wisata," ujar Sudayatno.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement