REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ALAMI mendorong pengembangan UMKM lewat pembiayaan kepada 3.000 anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). Chief Business Officer ALAMI, Bembi Triawan Juniar mengatakan sebagai teknologi keuangan berbasis digital dengan prinsip syariah, ALAMI memiliki visi yang sama dengan HIPMI dalam mengentaskan berbagai isu ekonomi bagi kaum muda Indonesia saat ini.
"Melalui produk pembiayaan UMKM berbasis digital yang kami miliki, kami berkomitmen untuk memberikan kemudahan akses modal kerja bagi para wirausaha termasuk anggota Hipmi," kata Bembi saat menjadi pembicara dalam acara Jakarta Talks 2022 yang diselenggarakan oleh Hipmi Jaya di Hotel Fairmont, Jakarta (28/6).
Hingga saat ini, ALAMI telah berhasil menyalurkan pembiayaan ke lebih dari 10 ribu proyek dengan akumulasi pembiayaan sebesar Rp 3 triliun. Pencapaian ALAMI dapat dimanfaatkan oleh seluruh Anggota Hipmi Jaya khususnya dalam mendanai usahanya atau berinvestasi sebagai pendana.
ALAMI memiliki beberapa produk pembiayaan diantaranya Account Receivable (AR) financing, Account Payable (AP) financing, dan Ecosystem Financing. Dalam metode Account Receivable (AR) financing, pembiayaan ditujukan bagi UMKM yang menyelesaikan proyek atau pekerjaan dan telah melakukan penagihan pada pemberi kerja (klien), namun belum dilakukan pembayaran.
Melalui produk ini, UMKM tersebut tetap mampu memastikan cash flow dan dapat mengerjakan pekerjaan lainnya tanpa khawatir atas keterlambatan pembayaran. Sedangkan dalam metode Account Payable (AP) financing, pembiayaan diberikan berdasarkan invoice financing yang diterbitkan oleh Supplier kepada penerima pembiayaan.
ALAMI juga menyalurkan pembiayaan dengan metode ecosystem financing, yaitu pembiayaan berbasis ekosistem kepada anggota dari suatu ekosistem. Anggota ekosistem merupakan pihak perorangan yang menjalankan aktivitas usaha tertentu untuk kemandirian ekonomi.
Proses pengajuan hingga pencairan pembiayaan secara end to end dilakukan melalui platform digital. Sehingga proses yang dilalui oleh calon penerima pembiayaan menjadi lebih cepat dan mudah.