REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ratusan tentara Ukraina telah menyelesaikan latihan militer di Inggris. Termasuk latihan Sistem Roket Multi Laras (MLRS) yang pemerintah Inggris pasok untuk membantu melawan balik taktik artileri Rusia.
Media diundang untuk mendokumentasikan bagaimana tentara Ukraina memuat dan menembakan senjata ringan 105 mm dalam latihan di Salisbury, selatan Inggris. Di program yang dipimpin Inggris untuk membawa 450 tentara Ukraina latihan. Sistem MLRS juga dipamerkan.
Latihan ini bagian dari paket bantuan internasional untuk Ukraina menghadapi invasi Rusia yang dimulai 24 Februari lalu. Barat membantu Ukraina melawan balik pasukan Rusia dengan menyediakan sistem persenjataaan canggih dan kemampuan untuk menggunakannya.
Moskow menyebut invasi ini sebagai "operasi militer khusus" bertujuan melucuti Ukraina dan menyingkirkan fasis. Ukraina dan sekutu-sekutunya di Barat mengatakan Rusia menggelar perang tanpa provokasi.
"Ini menambah kekuataan," kata Kapten James Oliphant dari Satuan Artileri Angkatan Bersenjata Inggris yang terlibat dalam latihan MLRS selama tiga pekan, Rabu (29/6/2022).
"Karena ini kendaraan terlacak - sistem roket mereka beroda - ini memberi mereka lebih banyak kemampuan bermanuver yang akan membantu ketahanan mereka," katanya.
Presiden Volodymyr Zelenskyy memberitahu Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) negara yang membutuhkan lebih banyak senjata dan uang untuk membela diri dari semakin intensifnya serangan Rusia di berbagai medan tempur.
Selama kunjungannya ke Kiev bulan lalu Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memuji Zelenskyy sebagai "teman baik". Ia mengumumkan Inggris akan menggelar operasi latihan untuk tentara Ukraina yang potensinya dalam melatih 10 ribu pasukan setiap 120 hari.
Pelatih Inggris memuji sikap para tentara Ukraina. "Seperti yang Anda bayangkan di awal hasrat mereka sangat tinggi, sangat tinggi dan sangat membutuhkan tapi mereka mulai tenang saat mereka mulai lebih selaras dan terbiasa untuk mengoperasikan sistem," kata Oliphant.
"Kini mereka berada di posisi di mana komandan mereka sendiri melatiha pasukannya dengan doktrin dan taktik mereka sendiri," tambahnya.