REPUBLIKA.CO.ID, KOBA -- Dinas Kesehatan Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, hingga Mei 2022 menemukan103 kasus demam berdarah dengue (DBD).
"Kasus ditemukan merata pada seluruh atau enam kecamatan di daerah ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah dr Anas Maarif.
Ia menyebutkan, angka kasus DBD hingga Mei 2022 menunjukkan grafik peningkatan jika dibandingkan dengan pada 2021 hingga akhir tahun yang tercatat 93 kasus. "Peningkatan kasus DBD karena kondisi cuaca yang memicu perkembangbiakan nyamuk pembawa wabah DBD," ujar Anas.
Ia mengatakan, kasus kematian akibat DBD terjadi karena keterlambatan penanganan secara medis. "Penderita sering terlambat memeriksa kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat, itu juga jadi penyebab," ujar dia.
Dinas Kesehatan Bangka Tengah mendata terdapat tiga kecamatan yang menjadi wilayah dengan kasus tertinggi DBD, yaitu Pangkalanbaru, Lubuk Besar, dan Sungaiselan. "Kasus DBD ini memang sering terjadi di kawasan yang padat penduduk," kata Anas.