REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, membentuk kader ulama yang berpendidikan dan berjiwa pemimpin, salah satunya melalui seminar "Kepemimpinan Berbasis Pendidikan".
"Pemimpin yang sukses terlahir bukan hanya karena genetik ataupun bakat, namun melalui proses panjang. Sekalipun orang tua kita seorang petani, tapi saat kita memiliki kemauan dan terus berproses, maka akan menjadi seorang pemimpin," ungkap Ketua Bidang Pendidikan dan Kaderisasi MUI Kabupaten Bogor, Saepudin Muhtar alias Gus Udin usai seminar di Wisma Dharmais, Sukaraja, Bogor, Sabtu kemarin.
Seminar yang diikuti oleh peserta Pendidikan Kader Ulama (PKU) angkatan XVI Kabupaten Bogor ini menghadirkan Ketua Umum MUI Kabupaten Bogor Prof KH Ahmad Mukri Aji sebagai pembicara kunci. Kemudian, Dosen Pascasarjana PTIQ Jakarta Prof Made Saihu sebagai narasumber.
Gus Udin menyebutkan, banyak teori yang membicarakan tentang lahirnya pemimpin. Namun, teori yang relevan saat ini, bahwa lahirnya seorang pemimpin merupakan hasil tempaan, didikan dan hasil dari proses.Beberapa teori yang menjelaskan mengenai proses lahirnya seorang pemimpin, kata Gus Udin, yaitu teori genetis, teori sosial dan teori ekologis atau sintesis.
"Teori genetis berpendapat bahwa seorang pemimpin lahir dari gen atau keturunan dan bakat, sementara teori sosial berpendapat bahwa pemimpin terlahir dari sebuah proses dan teori ekologis atau sintesis berpendapat bahwa pemimpin sukses berbekal genetik dan telah melewati proses," paparnya.
Gus Udin yang merupakan Dosen Universitas Djuanda Bogor ini berharap para alumni PKU angkatan XVI ini nantinya menjadi pemimpin yang memiliki peran dan kontribusi dalam setiap bidangnya masing-masing.
Sementara, Dosen Pascasarjana PTIQ Jakarta Prof Made Saihu menerangkan bahwa pemimpin masa depan adalah pemimpin yang memiliki latar belakang pendidikan yang mumpuni. Sehingga, calon pemimpin harus memiliki kemampuan kreatif dalam berfikir, berkomunikasi yang baik dan berkolaborasi.
"Seorang pemimpin adalah produk pendidikan. Maka jadilah pemimpin yang memiliki pendidikan yang baik. Pemimpin yang terdidik tidak hanya berbekal pengetahuan dan wawasan, namun memiliki kemampuan untuk bersinergi dan berkolaborasi," terangnya.