Senin 04 Jul 2022 20:32 WIB

Menjadi Muslim Terbaik

Mari berikhtiar menjadi Muslim terbaik.

Seorang anak membaca Alquran. Ilustrasi Muslim. Ilustrasi anak Muslim.
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Seorang anak membaca Alquran. Ilustrasi Muslim. Ilustrasi anak Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Iu Rusliana

Diriwayatkan dari `Abdullah bin `Amr bin `Ash RA: Ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW, Orang Islam yang bagaimanakah yang paling baik? Beliau menjawab, Orang Islam yang orang-orang Islam lainnya selamat dari kejahatan lisannya dan tangannya. (HR Muslim).

Baca Juga

Dalam interaksi sosial, banyak kata, sikap, dan perbuatan yang khilaf serta kadang terlupakan. Padahal, boleh jadi bagi saudara, teman, atau orang lain, hal itu menyakitkan.Dengan demikian, jagalah diri agar terhindar dari melukai.

Setiap menjelang tidur, ingatlah kesalahan hari ini, bertobatlah dan segeralah temui saudara sekiranya apa yang dila ku kan tadi siang merupakan ke sa lahan. Jangan biarkan menggantung karena itu akan menumpuk dosa, menyeret kita menjadi ahli neraka.

Lisan itu tak bertulang. Mudah dikatakan, sulit dipertanggungjawabkan. Mulutmu harimaumu, menentukan nasib kehidupan senang atau sengsara. Menjaga lisan, mengatakan hanya yang baik dan menebar senyuman. Begitulah sebaiknya kita belajar dalam praktik kehidupan. Hindari sumpah serapah, amarah dan pergunjingan.

Tangan merupakan simbol tindakan. Perilaku nyata dalam keseharian. Menebar kebaikan dan manfaat atau kerusakan. Dirindukan orang-orang karena kebaikan atau dikutuk di belakang karena sering merugikan. Didoakan diam-diam atas semua ke maslahatan yang dialami sesama atau didoakan terburuk karena kezaliman.

Tangan juga bermakna kekuasaan. Dimulai dari yang paling tinggi hingga di tingkat diri. Ingatlah, semua kita pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban. Kekuasaan tak sekadar menjadi pemegang amanah, tapi bagaimana semua anugerah yang Allah SWT berikan kepada masing-masing kita menjadi berkah.

Pemimpin di semua tingkatan bertindak adil, mengambil kebijakan demi kemaslahatan umat dan masyarakat. Sementara itu, bentuk amanah pada setiap potensi diri dipergunakan untuk mengabdi kepada-Nya.Menjadi pribadi menyenangkan, begitu banyak orang yang melalui tangannya dibantu diringankan beban.

Mari berikhtiar menjadi Muslim terbaik. Sungguh beruntungnya umat Islam, saat berbuat baik, baru berniat saja sudah di ca tatkan pahalanya.Sementara itu, jika kita baru berniat jahat, tak dicatatkan hingga benar-benar diucapkan dan dilakukan. Manfaatkan luasnya pengampunan dengan terus menjaga hati, ucapan dan tindakan untuk senantiasa dalam jalan kebaikan. Wallahu a'lam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement