REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Kantor pemerintahan, sekolah, pengadilan, hingga universitas di Teheran, Iran, ditutup pada Senin (4/7/2022). Hal itu menyusul badai pasir dahsyat yang melanda kota tersebut.
“Komite darurat polusi udara provinsi Teheran telah memerintahkan penutupan semua kantor pemerintahan dan pusat pendidikan publik hari ini karena penyebaran debu,” kata kantor berita Iran, Islamic Republic News Agency (IRNA), dalam laporannya.
Jarak pandang di Teheran masih sangat terbatas. Organisasi Metrologi Teheran memperingatkan bahwa gelombang awan debu diperkirakan akan menyapu beberapa bagian kota selama lima hari ke depan.
Provinsi Alborz, yang terletak di sebelah barat Teheran, juga memutuskan menutup semua kantor pemerintahan, bank, hingga lembaga pendidikan. Otoritas Alborz melaporkan peningkatan konsentrasi polutan atmosfer dan debu di udara.
Badai pasir semakin intens terjadi di beberapa negara di Timur Tengah dalam beberapa tahun terakhir. Fenomena itu diyakini merupakan akibat dari perubahan iklim, termasuk di dalamnya aktivitas penggundulan hutan dan penggunaan air sungai serta bendungan yang berlebihan.
Tetangga Iran, Irak, telah dilanda pasir dahsyat dalam beberapa bulan terakhir. Ribuan warga di sana harus dilarikan ke rumah sakit akibat masalah pernapasan.