Rabu 06 Jul 2022 19:22 WIB

Transparansi dan Akuntabel Jadi Kunci, Baznas Ajak Masyarakat Terus Berbuat Kebaikan

Baznas menerapkan pengelolaan keuangan yang tertib sesuai dengan aturan.

 Baznas melayani masyarakat dalam menunaikan ibadah zakat, infak, dan sedekah.
Foto: Baznas
Baznas melayani masyarakat dalam menunaikan ibadah zakat, infak, dan sedekah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meminta masyarakat untuk terus menebar kebaikan dan tidak larut dalam kasus yang terjadi pada salah satu lembaga kemanusiaan. Baznas sebagai lembaga pemerintah nonstruktural yang ditugaskan untuk mengelola dana zakat, infak, dan sedekah akan terus memberikan layanan zakat agar aman dan tepat sasaran. 

"Baznas mengacu pada 3A sebagai pilar tata kelola kelembagaannya, meliputi Aman Syar'i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI. Kami selalu berupaya penuh bagaimana menjaga kepercayaan publik karena itu menjadi kunci utama menyukseskan berbagai program yang digulirkan Baznas untuk kesejahteraan umat," kata Sekretaris Utama Baznas Ahmad Zayadi di Jakarta, Rabu (6/7/2022).

Baca Juga

Sejak didirikan pada tahun 2001 hingga 2021, laporan keuangan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) selalu memperoleh predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari Kantor Akuntan Publik (KAP) AR Utomo. Opini WTP merupakan yang tertinggi dalam audit laporan keuangan dari auditor independen KAP.

"Audit laporan keuangan ini jadi salah satu upaya Baznas terus menjaga kepercayaan masyarakat. Kami ingin masyarakat tenang dan tidak panik bahwa Baznas sebagai lembaga yang ditunjuk pemerintah untuk mengelola dana zakat, infak, dan sedekah senantiasa transparan dalam mengelola dana umat. Laporan keuangan Baznas juga dapat dilihat di website resmi baznas.go.id," kata Zayadi.

Pada 2021 lalu, Baznas telah kembali menerima Sertifikasi Sistem Manajemen Anti-Penyuapan ISO 37001:2016 pada lingkup Direktorat Operasi Baznas. Ini adalah upaya Baznas dalam menerapkan ISO Anti-Suap untuk mendorong pengelolaan zakat yang jujur, akuntabel, dan transparan. 

"Sertifikat Sistem Manajemen Anti-Penyuapan SNI ISO 37001:2016 ini sekaligus memastikan pengelolaan zakat di Baznas dilaksanakan dengan akuntabel dan transparan serta mencegah korupsi dan anti suap di lingkungan lembaga Baznas," ucapnya.

Selain Direktorat Operasi, Baznas juga memperluas ruang lingkup sertifikasi Sistem Manajemen Anti-Penyuapan SNI ISO 37001:2016 ini pada Direktorat Pendistribusian dan Pendayagunaan, Direktorat Pengumpulan ZIS dan DSKL, Sekretariat Baznas Non-ASN, dan Direktorat Kepatuhan dan Audit Internal. Upaya yang dilakukan tersebut juga membuat Baznas mampu meraih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik (KIP) tahun 2021 dengan predikat "Menuju Infomatif" dan berhasil mengumpulkan 87,11 poin. Penghargaan ini menunjukkan komitmen Baznas dalam upaya untuk terus membangun kepercayaan publik.

Upaya transparansi juga dilakukan Baznas hingga ke tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Baznas RI terus mendorong Baznas di tingkat provinsi dan kabupaten/kota serta Lembaga Amil Zakat (LAZ) di seluruh Indonesia untuk menerapkan pengelolaan keuangan yang tertib sesuai dengan aturan.

"Sebagai koordinator, Baznas ingin selalu memastikan prinsip 3A dan transparansi ini berjalan dengan baik, bahkan sampai tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Kami berharap masyarakat terus berjalan beriringan dengan Baznas untuk membantu sesama. Mohon selalu mengawasi Baznas dalam mengelola dana umat agar terus amanah dan bisa mencapai visi sebagai lembaga utama menyejahterakan umat," ujar Zayadi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement