Jumat 08 Jul 2022 19:55 WIB

AS Puji Abe Sebagai Pemimpin Hebat, Kematiannya Rugikan Jepang dan Dunia

Abe membawa hubungan baru antara AS dan Jepang.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
 ARSIP - Perdana Menteri baru Jepang Shinzo Abe berbicara dalam konferensi pers pertamanya di kediaman resmi perdana menteri di Tokyo Rabu, 26 Desember 2012. Mantan Perdana Menteri Jepang Abe, seorang tokoh konservatif yang memecah belah dan salah satu tokoh paling kuat dan berkuasa di negaranya. tokoh berpengaruh, telah meninggal setelah ditembak saat pidato kampanye Jumat, 8 Juli 2022, di Jepang barat, kata pejabat rumah sakit.
Foto: AP/Shizuo Kambayashi, File
ARSIP - Perdana Menteri baru Jepang Shinzo Abe berbicara dalam konferensi pers pertamanya di kediaman resmi perdana menteri di Tokyo Rabu, 26 Desember 2012. Mantan Perdana Menteri Jepang Abe, seorang tokoh konservatif yang memecah belah dan salah satu tokoh paling kuat dan berkuasa di negaranya. tokoh berpengaruh, telah meninggal setelah ditembak saat pidato kampanye Jumat, 8 Juli 2022, di Jepang barat, kata pejabat rumah sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menyebut penembakan yang menewaskan mantan perdana menteri Jepang Shinzo sangat mengejutkan dan sangat mengkhawatirkan. Blinken menyebut kematian Abe sebagai kerugian bagi Jepang, kerugian bagi dunia.

Blinken menyebut Abe sebagai pemimpin dengan visi besar dan mitra luar biasa bagi AS. Blinken membuat komentar di awal pertemuan trilateral dengan rekan-rekan Jepang dan Korea Selatan (Korsel) di sela-sela pertemuan menteri luar negeri G20 di Bali.

Baca Juga

"Abe adalah mitra yang luar biasa dan seseorang yang jelas merupakan pemimpin yang hebat," kata Blinken.

Dia mengatakan Abe membawa hubungan antara AS dan Jepang ke tingkat yang baru selama masa jabatannya. Menurut Blinken Abe adalah seorang pria dengan visi hebat tentang seperti apa Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

"Ia memiliki kemampuan luar biasa untuk benar-benar bekerja menuju visi itu," katanya mengacu pada kebijakan luar negeri khas Abe untuk melawan pengaruh regional China yang meluas yang juga diadopsi Washington.

Pada acara yang sama, Menteri Luar Negeri Korsel Park Jin mengutuk penembakan itu. Ia mengatakan bahwa kekerasan seperti itu tidak boleh ditoleransi.

Abe, pemimpin terlama di Jepang, meninggal pada Jumat beberapa jam setelah dia ditembak saat berkampanye untuk pemilihan parlemen di Nara, Jepang. Penembakan ini mengejutkan sebuah negara di mana kekerasan politik jarang terjadi dan senjata dikontrol ulang dengan ketat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement