REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengelar Festival Musim Dingin di kawasan wisata alam Pegunungan Fatumnasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) pada 22-24 Juli 2022. Festival di Fatumnasi sebagai upaya menggerakkan roda ekonomi masyarakat di sekitar kawasan wisata yang jauh dari pusat perkotaan.
"Festival Musim Dingin ini dilakukan karena Fatumnasi merupakan salah satu destinasi wisata unggulan yang dimiliki Provinsi NTT yang mulai menggeliat," kata Kepala Dinas Pariwisata NTT, Zeth Sony Libing di Kupang, Jumat (8/7/2022).
Dia menjelaskan, salah satu pertimbangan Dinas Pariwisata NTT mengangkat tema 'Festival Musim Dingin' karena pada bulan Juli-Agustus suhu udara di kawasan wisata Pegunungan Fatumnasi mencapai 13-15 derajat selsius. "Puncak musim dingin di Fatumnasi pada bulan Juli hingga Agustus. Saat ini suhu udara di Fatumnasi sangat dingin sekali, sehingga menjadi hal yang unik terjadi di NTT," kata Zeth.
Menurut dia, sejak pemerintah NTT dan Kabupaten Timor Tengah Selatan mulai melakukan berbagai penataan terhadap infrastruktur di kawasan wisata alam Fatumnasi, usaha ekonomi masyarakat mulai menggeliat. Masyarakat membuka berbagai jenis usaha ekonomi untuk kebutuhan wisatawan yang datang.
Dalam Festival Musim Dingin kali ini, masyarakat bebas memasarkan berbagai produk usahanya, seperti hasil usaha tenun ikat, makanan tradisional, usaha madu, maupun berbagai seni budaya di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Ribuan wisatawan dari berbagai daerah dipastikan datang untuk ikut dalam festival yang berlangsung tiga hari karena obyek wisata Fatumnasi sangat indah.
"Kami yakin orang akan terpesona ketika melihat pemandangan alam Fatumnasi yang sangat eksotik. Fatumnasi merupakan surga tersembunyi yang ada di Indonesia versi pesona pariwisata Indonesia pada 2021," kata Zeth.