JAKARTA -- Universitas Indonesia menggelar pelatihan menulis bagi staf pengajar yang proposalnya didanai Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Indonesia (DRPM UI). Selain dari internal UI, peserta pelatihan juga datang dari Pusat Kesehatan Masyarakat (puskesmas), rumah sakit, dan industri yang menjadi mitra DRPM UI.
Pelatihan yang diadakan pada 6 Agustus 2019 di Ruang Seminar Lantai 2 Gedung ILRC itu diikuti oleh 36 peserta. Adapun materi pelatihan penulisan itu meliputi: teknik menulis berita, teknik menulis siaran pers, teknik menulis ilmiah popular, dan teknik fotografi untuk media. Pelatihan sehari dengan judul ‘Creative Writing Media Cetak dan Online bagi Peneliti dan Pengabdi’ ini didanai oleh hibah pengabdian masyarakat UI 2019 dan dibuka oleh Dede Djuhana, Ph.D dari DRPM UI.
“Selama ini para dosen lebih terbiasa menulis artikel ilmiah di jurnal-jurnal dibanding menulis di media massa. Tulisan para dosen justru sulit diterima di redaksi media massa. Itu sebabnya kami menjembatani kesenjangan tersebut dengan mengadakan pelatihan menulis kreatif yang sesuai untuk media massa,” kata dosen dari Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, Dr Dewi Susanna MS., yang menggagas pelatihan tersebut kemarin (12/8) di Depok, Jawa Barat.
Ia menambahkan, salah satu tuntutan keluaran yang harus dihasilkan oleh dosen pengabdi adalah kegiatan pengabdian di masyarakat bisa dimuat di media, baik lokal maupun nasional. Dalam proposal yang diajukan para dosen tersebut, tutur Dewi, terdapat tuntutan atau janji yang merupakan kewajiban dalam bentuk publikasi di media massa, lokal maupun nasional dan cetak maupun elektronik serta online (daring), video, modul, dan buku.
Menurut Dewi, pada tahun 2019 ini UI mendanai 238 proposal yang diajukan oleh para dosen. “Proposal pengabdian masyarakat itu dinilai dan seleksi dengan ketat,” ujarnya.
Dengan pelatihan ini dia berharap, para dosen UI semakin terbiasa membuat tulisan di media massa dan kegiatan pengabdian masyarakat yang mereka jalankan, juga diharapkan banyak kegiatan pengabdian yang terpublikasikan. Para peserta juga diharapkan bisa melakukan diskusi lebih intensif dengan narasumber untuk memperbaiki naskah atau tulisan yang mereka buat.
Dalam pelatihan itu para peserta juga menyerahkan draf tulisan mereka. Selanjutnya, naskah tulisan dan foto akan dikaji oleh dua narasumber pelatihan (wartawan senior Arif Supriyono dan fotografer M. Amin Madani).
Para peserta pelatihan juga akan diberi kiat-kita atau tips agar tulisannya lebih memungkinkan menghiasi media massa. “Pelatihan ini berkelanjutan. Peserta dan narasumber akan terlibat dalam diskusi untuk memperbaiki penulisan. Dengan demikian, tujuan mendongkrak jumlah tulisan dan kualitas dosen pengabdi akan lebih nyata terwujud,” papar Dewi.
Di UI, pengabdian masyarakat juga melibatkan keberadaan lembaga lain. Ada pula skema hibah IBM (Program Ipteks bagi Masyarakat), Program Kemitraan untuk Pengabdian Masyarakat, UI Peduli, dan Kajian Kepedulian pada Isu Strategis di Indonesia. Hibah pengabdian untuk dosen ada juga dari Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi (Kemenristekdikti) yang setiap tahun ditawarkan kepada dosen seluruh Indonesia.
Pengirim: Dewi Susana, Universitas Indonesia