REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Komunitas Plastik untuk Kebaikan meluncurkan mobil edukasi pilah sampah plastik di kawasan waduk Gintung, Cirendeu, Tangerang Selatan. Mobil ini menerima sampah botol plastik yang bisa ditukarkan dengan sembako. Sejatinya penukaran sembako hanya insentif untuk membangun kesadaran dan budaya masyarakat untuk memilah sampah plastik terutama sampah botol kemasan.
“Sampah botol kemasan memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena memiliki demand yang kuat dari industri daur ulang plastik,” kata Eni Saeni, Koordinator Komunitas Plastik untuk Kebaikan, berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (2/12).
Data Kementerian Perindustrian menyebutkan, kebutuhan baku industri daur ulang plastik sebanyak 913 ribu ton dipenuhi dari dalam negeri, sedangkan 320 ribu ton dari negara lain. Adapun kebutuhan nasional, Indonesia memerlukan bahan baku plastik untuk produksi sebanyak 7,2 juta ton per tahun.
Sebanyak 2,3 juta ton bahan baku berupa virgin plastik lokal disuplai oleh industri Petrokimia di dalam negeri seperti PT Lotte Chemical dan PT Chandra Asri Petrochemical. Melalui kegiatan ini, komunitas berharap, produsen dapat berkontribusi terhadap masalah sosial dan lingkungan yang ditimbulkan akibat produk yang telah menjadi sampah.
Salah satu caranya adalah dengan membangun demand terhadap sampah kemasan sehingga menumbuhkan pasar plastik bekas non botol seperti sachet dan plastik-plastik kemasan lain. “Selama ini, kebutuhan industri yang tinggi baru pada plastik jenis PET (Polyethylene Terephthalate) yang bisa di daur ulang kembali menjadi plastik,” kata Eni.
Melihat kebutuhan industri yang tinggi terhadap sampah botol PET, maka komunitas mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk mulai memilah sampah plastik dari rumah. Sampah-sampah tersebut dapat ditukarkan dengan sembako melalui mobil edukasi pilah sampah yang akan berkeliling ke rumah-rumah warga.
Ia mengatakan untuk tahap awal, mobil sembako keliling akan beroperasi di wilayah Tangerang Selatan. Selanjutnya mobil edukasi pilah sampah plastik akan berkeliling, mendatangi rumah warga di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Bogor.
Mobil keliling beroperasi setiap Jumat dan Sabtu pagi. Untuk jadwalnya operasi akan diberitahukan melalui akun medsos komunitas Plastik untuk Kebaikan yaitu, https://www.facebook.com, https://twitter.com/PlastikKebaikan, https://www.instagram.com, https://www.youtube.com/channel.
“Paradigma baru yang harus dibangun adalah pilah, kumpulkan, jual, atau tukarkan, sedekahkan sampah plastik ke pemulung. Dengan melakukan tindakan kecil ini, Anda telah ikut serta menyelamatkan bumi dari pencemaran lingkungan,” ujar Eni.
Sebanyak 200 orang terlibat dalam kegiatan ini. Mereka adalah relawan yang tergabung dalam Komunikas Plastik untuk Kebaikan bersama beberapa komunitas seperti, Gintung Lake Community, Gempita (Gerakan Pecinta Alam Semesta), KSE (Karya Salemba Empat), K3SI (Komunitas Sharing Seputar Sampah Indonesia), POSBINDU (Pos Pelayanan Terpadu untuk Lansia, dan Gila Bike dan masyarakat setempat.