KONAWE -- Kasus cacar monyet pertama kali ditemukan di Singapura (8/5). Penyakit langka ini menjangkiti seorang Nigeria.
Meski begitu, saat ini ia tengah dirawat di rumah sakit di Singapura. Pun, 22 orang yang pernah berinteraksi langsung dengan pasien masih dikarantina.
Guna mewaspadai virus ini sampai Indonesia, pemerintah daerah seyogianya mengoperasikan alat pemindai suhu tubuh (thermal scanner) di bandara.
Tak kalah penting, pengawasan kesehatan di jalur transportasi dan sosialisasi terkait virus ini kepada masyarakat juga perlu dilakukan sebagai wujud penjagaan negara terhadap kesehatan masyarakatnya.
Sebagai informasi, virus cacar monyet merupakan virus yang ditularkan beberapa hewan, seperti monyet, tikus, dan tupai. Gejala terjangkiti virus ini, di antaranya demam tinggi yang mendadak, pembesaran kelenjar getah bening, dan ruam kulit dalam waktu kurang dari tiga pekan.
Meski demikian, menurut pakar kesehatan, cacar monyet dapat dicegah dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, menghindari kontak fisik dengan orang atau material yang terinfeksi, dan tidak mengonsumsi daging yang diburu dari hewan liar.
Pengirim: Hasni Tagili, Konawe, Sulawesi Tenggara