Ahad 01 Sep 2019 04:43 WIB

Titik Panas di Kalimantan Jadi Ancaman Ibu Kota Baru

Di Pulau Borneo ini terdapat ribuan titik panas

Foto udara kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Kamis (29/8/2019).
Foto: Antara/Bayu Pratama
Foto udara kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Kamis (29/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, Tak hanya masalah anggaran. Rencana pemindahan ibu kota sepertinya akan menemui jalan terjal. Pasalnya, Kalimantan dinilai belum aman dari karhutla. Di Pulau Borneo ini terdapat ribuan titik panas, sebagian besar terjadi di wilayah konsesi korporasi. Bencana ekologi, seperti kebakaran hutan, kabut asap, dan lubang bekas tambang telah merenggut nyawa anak-anak dan menjadi masalah utama di Kalimantan.

Dikhawatirkan, pemindahan ibu kota justru membawa masalah baru sebab akan diikuti migrasi penduduk besar-besaran yang berefek pada investasi berbasis lahan. Ini akan menambah pembukaan hutan dan lahan gambut yang tersisa.

Sebelum ibu kota dipindah, prasyarat sosial dan lingkungan harus terpenuhi. Di antaranya segera menyelesaikan karhutla dan lubang tambang di Kalteng dan Kaltim. Sebagus apa pun konsep ibu kota baru, jika pemerintah belum mampu mengatasi penyebab karhutla, pasti nanti mengganggu kinerja.

Jika pemerintah serius mengeksekusi rencana pemindahan ibu kota, seriusi juga dengan menindak tegas kejahatan korporasi penyumbang terjadinya karhutla dan lubang bekas tambang. Meskipun hal ini mungkin berbenturan dengan konsep "penegakan hukum jangan mengganggu investasi".

Sebagai bentuk tanggung jawab melindungi rakyat, tak ada alasan lagi untuk menunda penegakan hukum, termasuk mencabut izin lahan konsesi bermasalah. Rakyat, terutama di kawasan bencana, menanti kebijakan pemerintah. Jangan sampai eksekusi dan implementasinya terkesan setengah hati.

PENGIRIM: PUSPITA SATYAWATI, Aktivis Muslimah DI Yogyakarta

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement