Rabu 13 Jul 2022 02:05 WIB

Kejar Target, Pemkot Bandar Lampung Layani Vaksinasi Booster di Mal

Layanan di mal untuk memudahkan masyarakat untuk vaksinasi booster di Bandar Lampung

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Nur Aini
Petugas menyuntikkan vaksin booster COVID-19 ke warga, ilustrasi. Untuk mengejar target, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung melayani warga yang ingin suntik vaksin booster (penguat) di mal pada akhir pekan.
Foto: ANTARA/Teguh Prihatna
Petugas menyuntikkan vaksin booster COVID-19 ke warga, ilustrasi. Untuk mengejar target, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung melayani warga yang ingin suntik vaksin booster (penguat) di mal pada akhir pekan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Untuk mengejar target, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung melayani warga yang ingin suntik vaksin booster (penguat) di mal pada akhir pekan. Penyediaan layanan vaksinasi di tempat tersebut untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan vaksinasi Covid-19. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Desti Mega Putri mengatakan, masyarakat dapat mendatangi mal pada akhir pekan di Mal Boemi Kedaton, Mal Chandra Tanjungkarang dan Telukbetung, Mal Kartini, Mal Central Plaza, dan Mal Simpur Center. “Buka Sabtu dan Minggu,” kat Desti Mega Putri, Selasa (12/7/2022).

Baca Juga

Penempatan layanan vaksinasi di mal–mal dalam kota Bandar Lampung, salah satu upaya pemkot untuk mengejar target pencapaian vaksinasi dosis ketia, yang masih tertinggal. Bila berada di mal, warga dapat langsung menerima suntikan vaksin dosis ketiga atau booster secara mudah dan cepat.

Selain di mal, dia mengatakan, pemkot juga tetap melayani masyarakat yang ingin vaksinasi di 31 puskesmas. Petugas medis di puskesmas tetap siap melayani permintaan masyarakat yang ini vaksinasi khususnya booster.

Berdasarkan pemantauan Republika.co.id, Selasa (12/7/2022), sejumlah mal besar di di Kota Bandar Lampung sudah tidak menerapkan lagi pemeriksaan secara ketat kepada pengunjung sejak kondisi kasus Covid-19 mulai melandai. Selain tidak diperiksa lagi suhu badan, pemberian cairan sanitizer, dan juga tempat cuci tangan, para pengunjung juga bebas tidak memakai masker.

Tak hanya pengunjung mal yang tidak memakai masker, para penjaga toko atau gerai di dalam mal juga sudah banyak yang tidak memakai masker dan menyediakan hand sanitizer dan tempat cuci tangan. “Memang sudah tidak seketat seperti waktu kasus Covid-19 meningkat,” kata Ridwan, salah seorang petugas keamanan di Mal Kartini.

Menurut dia, selama pandemi Covid-19 dua tahun lebih pengunjung mal berkurang drastis, sehingga memengaruhi perputaran uang di dalam mal. Banyak gerai, lapak, dan toko yang tutup karena tidak seimbang antara pemasukan dan pengeluaran.

“Sejak dibuka normal bagi umum, karena kasus Covid-19 sudah menurun, mal sudah ramai lagi,” kata Ridwan.

Dia mengatakan, seharusnya meski kasus menurun, protokol kesehatan tetap berlaku sampai kapan pun agar kasus tidak meningkat lagi, dan menyebabkan pengunjung mal akan sepi lagi seperti yang lalu. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement