Rabu 13 Jul 2022 18:55 WIB

Iran dan Saudi Tertarik Adakan Pembicaraan Lanjutan

Riyadh memutuskan hubungan dengan Teheran pada 2016.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Merajut hubungan Arab Saudi-Iran. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani menyatakan pada Rabu (13/7/2022), Iran dan Arab Saudi tertarik untuk mengadakan lebih banyak pembicaraan.
Foto: AP/Reuters/FinancialTimes
Merajut hubungan Arab Saudi-Iran. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani menyatakan pada Rabu (13/7/2022), Iran dan Arab Saudi tertarik untuk mengadakan lebih banyak pembicaraan.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani menyatakan pada Rabu (13/7/2022), Iran dan Arab Saudi tertarik untuk mengadakan lebih banyak pembicaraan. Pernyataan ini muncul ketika Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengunjungi wilayah musuh Iran, Israel.

Arab Saudi dengan aliran Sunni dan Iran beraliran Syiah ini terkunci dalam konflik proksi di Timur Tengah. Kedua negara telah mengadakan lima putaran pembicaraan yang diselenggarakan oleh Irak.

Baca Juga

Kanaani menyatakan, pembicaraan-pembicaraan itu merupakan upaya yang menjanjikan. "Penundaan dalam mengadakan putaran berikutnya pembicaraan Iran-Saudi adalah karena upaya untuk mengambil langkah maju yang penting dalam pertemuan Baghdad berikutnya," katanya dalam pertemuan media.

Riyadh memutuskan hubungan dengan Teheran pada 2016. Tindakan ini diambil setelah pengunjuk rasa Iran menyerbu kedutaan Arab Saudi di ibukota Iran menyusul eksekusi seorang ulama Syiah di Arab Saudi.

Selain pembicaraan dengan Arab Saudi, Iran menyatakan tetap berkomitmen untuk melakukan pembicaraan untuk memulihkan kesepakatan nuklir 2015 atau dikenal dengan Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Waktu dan tempat untuk melanjutkan pembicaraan tidak langsung dengan AS akan segera diumumkan.

"Cara untuk melanjutkan negosiasi dan tempat untuk negosiasi sedang dibahas,” kata Kanaani dikutip dari Aljazirah.

Kanaani mengatakan, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian dan kepala negosiator Ali Bagheri Kani terus berhubungan dengan rekan-rekan Eropa yang bertindak sebagai mediator dengan AS. Sebelumnya Iran dan AS melakukan pembicaraan dua hari di Qatar pada akhir Juni dengan mediasi Eropa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement