Kamis 14 Jul 2022 14:56 WIB

PM Israel: Joe Biden Seorang Zionis Hebat

Israel jadi negara pertama yang dikunjungi Biden dalam tur diplomatik Timur Tengah.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Presiden Israel Isaac Herzog, kiri, melihat saat Presiden Joe Biden meninju Perdana Menteri Israel Yair Lapid selama upacara kedatangan setelah tiba di Bandara Ben Gurion, Rabu, 13 Juli 2022, di Tel Aviv.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden Israel Isaac Herzog, kiri, melihat saat Presiden Joe Biden meninju Perdana Menteri Israel Yair Lapid selama upacara kedatangan setelah tiba di Bandara Ben Gurion, Rabu, 13 Juli 2022, di Tel Aviv.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Yair Lapid menyambut kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS) di Bandara Ben Gurion, Rabu (13/7/2022). Israel menjadi negara pertama yang dikunjungi Biden dalam tur diplomatik perdananya ke kawasan Timur Tengah.

Selain Lapid, Presiden Israel Isaac Herzog dan mantan perdana menteri Israel Naftali Bennett turut menyambut kedatangan Biden. Meski merupakan lawatan perdana sebagai seorang presiden, Biden sebenarnya telah sepuluh kali mengunjungi Israel. “Hubungan Anda dengan Israel selalu bersifat pribadi,” kata Lapid dalam pidatonya di Bandara Ben Gurion, dikutip Al Arabiya.

Baca Juga

Lapid kemudian memuji Biden dengan menyebutnya sebagai seorang Zionis hebat. “(Biden) seorang Zionis hebat dan salah satu teman terbaik yang pernah dikenal Israel,” ucapnya.

Menurut Lapid, dia dan Biden akan membahas tentang kerangka baru untuk keamanan serta ekonomi dengan negara-negara di Timur Tengah. Selain itu, mereka pun bakal mendiskusikan tentang kelanjutan Abraham Accords, yakni kesepakatan normalisasi diplomatik Israel dengan negara-negara Islam yang ditengahi AS. Biden disebut akan berupaya membantu Israel melakukan normalisasi dengan Arab Saudi.

Lapi dan Biden pun akan membahas isu tentang Iran. “Kami akan membahas perlunya memperbarui koalisi global yang kuat, yang akan menghentikan program nuklir Iran,” ujar Lapid.

Dalam pidatonya, Biden mengatakan akan “memajukan integrasi Israel” di Timur Tengah dan memperkuat hubungan bilateral AS-Israel. Selain ke Israel, Biden diagendakan mengunjungi Tepi Barat dan melakukan pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Setelah itu, pada Jumat (15/7/2022), Biden bakal melanjutkan perjalanannya ke Arab Saudi.

Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan, lawatan diplomatik Biden ke Timur Tengah tidak akan membawa perdamaian bagi Israel. Raisi pun menyinggung tentang upaya AS membantu Israel merangkul lebih banyak negara di kawasan untuk melakukan normalisasi diplomatik dengannya.

“Jika kunjungan pejabat Amerika ke negara-negara di kawasan itu untuk memperkuat posisi rezim Zionis dan untuk menormalkan hubungan rezim ini dengan beberapa negara, upaya mereka tidak akan menciptakan keamanan bagi Zionis dengan cara apa pun,” ujar Raisi, Rabu lalu.

Dia menekankan, Iran memantau dengan cermat semua perkembangan di Timur Tengah. “Kami telah berulang kali memberi tahu mereka yang telah membawa pesan dari Amerika bahwa jika tindakan sekecil apa pun dilakukan terhadap integritas teritorial Iran, itu akan disambut dengan tanggapan tegas kami,” ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement