REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyebut stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), masih layak digunakan pasca peristiwa dua orang bobotoh meninggal dunia saat pertandingan Persib Bandung. Pasca-kejadian tersebut, stadion tidak digunakan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, pihaknya masih menunggu koordinasi dari pihak PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) terkait penggunaan stadion GBLA. Namun, dia memastikan, jika rumput lapangan masih layak digunakan.
"Kalau infrastruktur, kalau untuk lapangan saya meyakini itu masih sangat layak kalau untuk lapangan kita bandingkan dengan stadion yang lain, jangan dengan stadion yang baru dibangun pasti lebih bagus, tapi kalau dengan yang lainnya itu masih sangat layak untuk ukuran lapang," ujarnya, Kamis (14/7/2022).
Dia menuturkan, perawatan stadion GBLA saat ini sudah menjadi tanggung jawab PT PBB, sebab proses kerja sama pemanfaatan (KSP) masih berproses. Dengan begitu siapa yang bertanggung jawab atas perawatan akan diketahui.
"Kalau saya lihat lapangan layak dibandingkan dengan stadion-stadion lain kan persoalannya kemarin bukan di sana, kemarin kan persoalannya perilaku yang kurang diantisipasi sehingga ada jatuh korban," katanya.
Dikatakan Ema, semua pihak harus sigap dalam mengantisipasi permasalahan seperti beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Polda Jawa Barat (Jabar) melakukan evaluasi penyelenggaraan pertandingan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Kota Bandung pasca-dua bobotoh meninggal dunia diduga karena berdesak-desakan di pintu stadion. Selanjutnya, akan dilakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
"Jadi, memang pasca-kejadian kemarin kami melakukan evaluasi baik situasi yang ada, penyebab terjadinya kericuhan atau adanya korban namun. Memang sampai sekarang masih mencari faktor penyebab kejadian itu lebih dulu," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo, Ahad (19/6/2022).