REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengatakan transformasi membuat Sarinah menjadi salah satu destinasi favorit bagi masyarakat. Erick menyebut Sarinah bukan sekadar tempat belanja, tapi mal komunitas pertama yang berstatus cagar budaya dan menjadi panggung bagi lebih dari 500 brand lokal, berbagai karya seni dan pertunjukan.
Erick mengatakan jumlah pengunjung Sarinah terus meningkat sejak pertamakali dibuka kembali pada 21 Maret 2022. "Total pengunjung setelah dibuka selama empat bulan itu 5 juta pengunjung dari seluruh Indonesia. Ini sesuatu hal yang jadi keyakinan kita, kalau mau kerja sama, memastikan dengan serius, tidak setengah-setengah dan detail, ini bs terjadi. 40 ribu pengunjung per hari di Sarinah dan jadi salah satu tempat tujuan yang paling dituju di Jakarta dan ini hal yang harus kita jaga," ujarnya dalam peresmian transformasi Sarinah oleh Presiden Joko Widodo di Sarinah, Jakarta, Kamis (14/7/2022).
Erick mengatakan Sarinah yang digagas Proklamator Indonesia, Soekarno, lebih dari lima dekade lalu punya misi mulia yakni sebagai pusat perdagangan produk dalam negeri yang mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Erick menyebut Sarinah juga punya semangat mulia yaitu keberpihakan kepada rakyat kecil.
"Seperti sosok Ibu Sarinah yang mengajarkan Soekarno kecil bagaimana berbudi besar dan mencintai orang kecil. Seperti pesan kuat dari relief indah yang sempat terlupakan ini," ucap Erick.
Erick mengatakan peresmian ini menjadi momen bersejarah lantaran diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Megawati Sukarnoputri. Erick menyampaikan terima kasih atas kehadiran dan dukungan Jokowi dan Megawati kepada BUMN untuk mengubah wajah Sarinah menjadi lebih baik lagi.
Erick menyampaikan transformasi Sarinah yang dimulai sejak 2019 ini selaras dengan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Megawati Soekarno Putri. Erick menyampaikan BUMN tak sekadar melakukan pemugaran gedung yang dibangun pada tahun 60-an menjadi ikon kekinian, melainkan juga melakukan transformasi bisnis total agar Sarinah menjadi profesional dan pemain global.
"Namun tetap memegang teguh pada nuansa kebangsaan dan keberpihakan kepada rakyat, khususnya produk lokal, UMKM, dan wirausaha perempuan," sambung Erick.
Erick menyampaikan Sarinah juga terintegrasi dengan ekosistem holding BUMN pariwisata dan Pendukung atau InJourney. Menurut Erick, InJourney memiliki tugas besar dalam memperkuat ekosistem pariwisata dan pendukung guna meningkatkan TKDN di bandara, pusat perbelanjaan milik BUMN, hingga area ritel di KEK kesehatan.
Erick mengatakan Sarinah kini berperan besar sebagai pemandu, agregator, kurator, dan lokomotif produk lokal dan UMKM agar bisa naik kelas, dan mendunia. Hal ini dilakukan Sarinah melalui program pelatihan, trading house, pembiayaan ekspor, hingga menghadirkan karya Indonesia di Duty Free di berbagai negara.
"Kami optimistis, Sarinah bisa menjadi panggung karya Indonesia yang menggairahkan tren kebangkitan dan kebanggaan pada karya, dan mahakarya asli Indonesia," kata Erick menambahkan.