Kamis 14 Jul 2022 23:30 WIB

In Picture: Banjir Bandang di Kabupaten Pati, 22 Rumah Roboh

Banjir akibat tanggul sungai roboh ini juga berimbas kepada ratusan rumah lainnya..

Rep: Yusuf Nugroho/ Red: Yogi Ardhi

Warga melihat rumah yang roboh setelah diterjang banjir bandang di Desa Tunjungrejo, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah, Kamis (14/7/22). Banjir bandang yang menerjang enam desa di Kecamatan Margoyoso itu disebabkan tanggul Sungai Sat dan Sungai Suatu yang berhulu di pegunungan Muria jebol dan mengakibatkan 22 rumah roboh dan hanyut serta ratusan rumah lainnya terdampak. (FOTO : ANTARA/Yusuf Nugroho)

Sebuah mobil terendam lumpur setelah diterjang banjir bandang di Desa Bulumanis Kidul, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah, Kamis (14/7/22). Banjir bandang yang menerjang enam desa di Kecamatan Margoyoso itu disebabkan tanggul Sungai Sat dan Sungai Suatu yang berhulu di pegunungan Muria jebol dan mengakibatkan 22 rumah roboh dan hanyut serta ratusan rumah lainnya terdampak. (FOTO : ANTARA/Yusuf Nugroho)

Warga berjalan di samping mobil yang terbawa arus banjir bandang di Desa Bulumanis Kidul, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah, Kamis (14/7/22). Banjir bandang yang menerjang enam desa di Kecamatan Margoyoso itu disebabkan tanggul Sungai Sat dan Sungai Suatu yang berhulu di pegunungan Muria jebol dan mengakibatkan 22 rumah roboh dan hanyut serta ratusan rumah lainnya terdampak. (FOTO : ANTARA/Yusuf Nugroho)

Warga melihat kondisi rumah yang roboh akibat diterjang banjir bandang di Desa Tunjungrejo, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah, Kamis (14/7/22). Banjir bandang yang menerjang enam desa di Kecamatan Margoyoso itu disebabkan tanggul Sungai Sat dan Sungai Suatu yang berhulu di pegunungan Muria jebol dan mengakibatkan 22 rumah roboh dan hanyut serta ratusan rumah lainnya terdampak. (FOTO : ANTARA/Yusuf Nugroho)

Kondisi rumah yang rusak akibat diterjang banjir bandang di Desa Tunjungrejo, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah, Kamis (14/7/22). Banjir bandang yang menerjang enam desa di Kecamatan Margoyoso itu disebabkan jebolnya tanggul Sungai Sat dan Sungai Suatu yang berhulu di pegunungan Muria dan mengakibatkan 22 rumah roboh dan hanyut serta ratusan rumah lainnya terdampak. (FOTO : ANTARA/Yusuf Nugroho)

Relawan menggergaji pohon yang tumbang setelah diterjang banjir bandang di Desa Tunjungrejo, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah, Kamis (14/7/22). Banjir bandang yang menerjang enam desa di Kecamatan Margoyoso itu disebabkan jebolnya tanggul Sungai Sat dan Sungai Suatu yang berhulu di pegunungan Muria dan mengakibatkan 22 rumah roboh dan hanyut serta ratusan rumah lainnya terdampak. (FOTO : ANTARA/Yusuf Nugroho)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, PATI -- Sebuah mobil terendam lumpur setelah diterjang banjir bandang di Desa Bulumanis Kidul, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah, Kamis (14/7/22).

Banjir bandang yang menerjang enam desa di Kecamatan Margoyoso itu disebabkan tanggul Sungai Sat dan Sungai Suatu yang berhulu di pegunungan Muria jebol dan mengakibatkan puluhan rumah roboh dan hanyut serta ratusan rumah lainnya terdampak. 

 

Hujan deras yang berlangsung semalaman itu membuat tanggul beberapa sungai kehilangan kemampuan menampung debit air yang terus naik. Akibatnya, tanggul jebol dan airnya melimpah ke permukiman penduduk.

Petaka itu terjadi ketika sebagian besar penduduk terlelap. Air bah menyapu beberapa rumah warga, bak "tsunami kecil" yang menghantam tanpa pandang bulu. Pada saat kejadian tengah malam itu, terhitung ada belasan rumah yang hanyut terbawa arus banjir bandang.

Keesokan paginya, ketika Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati bersama unsur pemerintah Kabupaten Pati turun ke lokasi, ditemukan beberapa titik tanggul yang jebol dan menjadi biang banjir bandang.

Dari hasil asesmen itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Pati menemukan ada satu titik tanggul sungai yang jebol dengan panjang kurang lebih 25 meter di Desa Bulumanis Kidul. Akibatnya 6 rumah hanyut dan 11 rumah rusak ringan hingga sedang.

Sementara itu di Desa Tunjungrejo, sebanyak 7 rumah warga lenyap tersapu banjir bandang setelah tanggul Sungai Sat jebol, sedangkan 7 rumah lainnya mengalami rusak berat.

Menurut catatan, tanggul itu sebelumnya pernah jebol pada Senin (27/6) dan telah diperbaiki, namun hujan deras yang mengguyur Kamis (14/7) tengah malam itu menyebabkan kerusakan ke dua kalinya.

Berdasarkan hasil kaji cepat yang terus dilakukan hingga Jumat (15/7) pukul 07.00 WIB, banjir bandang itu telah berdampak di 26 Desa yang terbagi di 4 kecamatan.

Sedikitnya 42 rumah rusak dengan rincian 6 rumah hanyut, 11 rumah rusak ringan-sedang di Desa Bulumanis Kidul, Kecamatan Margoyoso. Kemudian 7 rumah hanyut dan 7 rumah rusak berat di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Margoyoso dan Kecamatan Pati ada 11 rumah rusak berat.

Selain itu, RSU Soewondo juga tergenang air hingga masuk beberapa ruang dan sempat mengganggu pelayanan kesehatan. Kantor DP3AKB juga tergenang.

Sementara itu, warga yang mengungsi ada 55 jiwa dari 14 KK di Desa Bulumanis. Sebelumnya ada 425 warga Kelurahan Kalidoro yang mengungsi di Masjid Kalidoro, namun saat ini telah kembali ke rumah masing-masing.

Sejumlah kebutuhan logistik juga telah disalurkan kepada warga penyintas dengan jenis makanan anak, makanan siap saji, lauk pauk siap saji, perlengkapan bayi, roti siap makan dan beberapa kebutuhan lainnya.

Hingga hari ini, tim gabungan bersama masyarakat terus bergotong-royong guna pembersihan material puing sampah dan lumpur yang terbawa banjir bandang.

Adapun pembersihan itu mendapat dukungan alat berat sebanyak 4 unit eskkavator dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Dinas Pekerjaan Umum setempat. Di samping itu truk pengangkut lumpur dan sampah serta puing lainnya juga disiagaan termasuk mobil tanki air untuk pembersihan jalan milik BPBD Kabupaten Pati.

 

 

 

 

sumber : Antara Foto, BNPB
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement