Sabtu 16 Jul 2022 15:56 WIB

BNPB: Banjir di DKI Jakarta Mulai Surut

BNPB dan BPBD DKI Jakarta terus berkoodinasi serta melakukan pendataan.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Warga dan anak-anak melintasi banjir yang merendam kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Sabtu (16/7/2022). Banjir setinggi 40-170 centimeter tersebut terjadi akibat meluapnya air sungai Ciliwung yang dipicu oleh tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah Jakarta, Bogor, dan Depok sejak Jumat (15/7/2022) malam hingga Sabtu pagi.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Warga dan anak-anak melintasi banjir yang merendam kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Sabtu (16/7/2022). Banjir setinggi 40-170 centimeter tersebut terjadi akibat meluapnya air sungai Ciliwung yang dipicu oleh tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah Jakarta, Bogor, dan Depok sejak Jumat (15/7/2022) malam hingga Sabtu pagi.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Curah hujan yang cukup tinggi mengguyur wilayah Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta pada Jumat (15/7/2022), pukul 18.00 waktu setempat. Debit air Kali Ciliwung meluap dan memicu banjir di sejumlah wilayah.

"Berdasarkan laporan yang diterima Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops BNPB) per 16 Juli 2022, terdapat 14 kecamatan terdampak banjir. Genangan yang merendam pemukiman warga terpantau mulai surut di kawasan Kota Jakarta Selatan," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan persnya, Sabtu (16/7/2022).

Baca Juga

Kecamatan yang terdampak antara lain Kecamatan Cilandak di Kelurahan Lebak Bulus dan Pondok Labu. Kemudian Kecamatan Kebayoran Lama di Kelurahan Cipulir dan Pondok Pinang. Kecamatan Kebayoran Baru di Kelurahan Petogogan. Dan Kecamatan Jagakarsa di Kelurahan Ciganjur, Srengseng Sawah, Cipedak dan Tanjung Barat.

Kemudian juga Kecamatan Mampang Prapatan di Kelurahan Bangka, Kecamatan Pesanggarahan di Kelurahan Ulujami. Banjir juga terjadi di Kecamatan Pasar Minggu, Kelurahan Cilandak Timur dan Pejaten Timur, serta Kecamatan Pancoran di Kelurahan Rawajati.

Selanjutnya pada wilayah Kota Jakarta Barat, banjir merendam pemukiman warga di Kecamatan Kebon Jeruk di Kelurahan Kedoya Utara. Juga Kecamatan Cengkareng di Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Kembangan di Kelurahan Joglo dan Kembangan Utara. Serta Kecamatan Kalideres di Kelurahan Tegal Alur dan Kamal.

Sedangkan pada lokasi Kota Jakarta Timur, banjir merendam pemukiman warga di Kecamatan Kramat Jati Kelurahan Cililitan, Cawang dan Balekambang. Termasuk di Kecamatan Jatinegara, Kelurahan Bidara Cina dan Kampung Melayu.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 111 rumah terendam banjir dengan tinggi muka air 30 sampai 50 sentimeter. Terdapat sembilan jiwa atau 2 KK yang mengungsi ke rumah kerabat dekat. Adapun kondisi mutakhir saat ini terpantau banjir di beberapa wilayah berangsur surut.

"BPBD DKI Jakarta sudah melakukan peninjauan langsung ke lokasi dan memberikan bantuan logistik kepada warga terdampak banjir," katanya.

Hingga kabar ini diberitakan, BNPB dan BPBD DKI Jakarta terus berkoodinasi serta melakukan pendataan bersama instansi terkait. Upaya ini dalam rangka mendukung penanganan banjir serta evakuasi kepada warga terdampak banjir.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada siang hingga sore hari untuk tanggal 16 dan 17 Juli 2022. Potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir bisa terjadi di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada sore hingga malam hari hingga Senin tanggal 18 Juli 2022.

Kajian inaRisk menunjukan bahwa wilayah DKI Jakarta memiliki potensi bahaya banjir pada tingkat sedang hingga tinggi. Hal ini bisa berdampak banjir pada masing-masing 10 kecamatan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur serta delapan (8) kecamatan di Jakarta Barat.

Merespons hal tersebut, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah setempat waspada dan siap siaga menghadapi bahaya banjir. Warga dapat memantau prakiraan cuaca melalui laman BMKG serta memeriksa potensi risiko dan bahaya di wilayah tempat tinggal melalui InaRISK sebagai langkah kesiapsiagaan.

"Kegiatan mitigasi dapat dilakukan melalui kondisi dan pembersihan sampah pada saluran air di kawasan pemukiman," terangnya.

Jika curah hujan telah mengguyur wilayah lebih dari satu jam dengan intensitas tinggi serta terpantau peningkatan debit air, pemerintah daerah setempat dapat menginformasikan peringatan dini banjir melalui jaringan komunikasi kepada masyarakat serta melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman.

Informasi terkait pemantauan tinggi muka air di pintu air pada beberapa wilayah DKI Jakarta juga dapat dipantau melalui bpbd.jakarta.go.id serta kebutuhan informasi serta evakuasi dapat menghubungi 112 (BPBD DKI Jakarta) dan 117 (Pusdalops BNPB).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement