Sabtu 16 Jul 2022 17:54 WIB

Pemerintah Kecam Penembakan Warga Sipil Papua

Proses penegakan hukum dan optimalisasi institusi keamanan akan terus dikedepankan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Personel Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang beroperasi di Papua.
Foto: Istimewa
Personel Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang beroperasi di Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi V Kepala Staf Kepresidenan, Jaleswari Pramodhawardani mengecam peristiwa penembakan terhadap warga sipil di Nogolaid, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (16/7). Aksi penembakan ini kembali dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).

"Pemerintah mengecam dan turut berduka adanya korban luka atau korban jiwa sebagai akibat dari tindak pidana yang dilakukan oleh KKB," kata Jaleswari dikutip dari siaran pers yang diterima.

Baca Juga

Jaleswari mengatakan, peristiwa penembakan tersebut saat ini telah ditangani oleh aparat hukum dengan cepat dan terukur. Para pelaku, lanjutnya, akan diproses secara hukum.

Ia menegaskan, proses penegakan hukum dan optimalisasi institusi keamanan akan terus dikedepankan untuk menindak siapapun yang berupaya melakukan teror, mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat, bahkan menimbulkan korban jiwa di Tanah Papua.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak sembilan warga sipil dilaporkan meninggal setelah kelompok bersenjata di Papua menembaki warga sipil di Nogolaid, Kabupaten Nduga, Papua, pada Sabtu (16/7).

"Benar ada penembakan (oleh) KKB di Nduga sekitar pukul 09.45 WIT, namun belum dipastikan jumlahnya karena masih menunggu laporan lengkap," kata Kepala Polda Papua, Inspektur Jenderal Polisi Mathius Fakhiri, dikutip dari Antara.

Aksi kelompok bersenjata Papua menembaki warga sipil kerap kali terjadi, di antaranya yang menimpa dua tukang ojek, di Kampung Lumbuk, Distrik Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, sekitar pukul 10.00 WIT, Selasa (12/4).

Kemudian Muhammad Zaenal, warga Makassar, yang ditembak kelompok bersenjata Papua di Aula Kantor DPRD Deiyai, Papua, saat dia tengah bermain bulutangkis bersama rekannya sekitar pukul 21.34 WIT pada Ahad (26/6).

Selain itu anggota Peleton III Kompi Senapan A Batalion PR431/SSP, Prajurit Satu Anumerta Beryl Kholif Al Rohman, yang gugur dalam insiden penyerangan oleh KKB di Pegunungan Bintan, Papua, Rabu (29/7).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement