Ahad 17 Jul 2022 14:39 WIB

Google Authenticator Hapus Opsi 'Click to reveal PIN'

Pembaruan dilakukan setelah sempat membingungkan para pengguna.

Logo Google dipajang. Google Authenticator membuat kembali pembaruan bagi penggunanya dengan menghapus opsi
Foto: AP Photo/Michel Euler
Logo Google dipajang. Google Authenticator membuat kembali pembaruan bagi penggunanya dengan menghapus opsi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Google Authenticator membuat kembali pembaruan bagi penggunanya dengan menghapus opsi "Click to reveal PIN". Opsi itu sebenarnya dihadirkan pada pembaruan di Mei 2022, namun pada pembaruan terbarunya di Juli 2022, Google nampaknya memutuskan untuk menghilangkan opsi "Click to reveal PIN".

Mengutip Google 9 to 5, Ahad (17/7/2022), pembaruan itu nampaknya dilakukan setelah sempat membingungkan para pengguna. Mengingat waktu yang diberikan Google Authenticator terbilang singkat dan pengguna tidak bisa melakukan "copy paste" untuk kata sandi yang tersedia.

Baca Juga

Dengan demikian pengguna Authenticator kini kembali bisa melihat dengan lebih mudah angka ataupun huruf yang menjadi kata sandi untuk verifikasi dua langkah aplikasinya.

Tujuan awal dari perangkat lunak besutan Google itu sebenarnya membantu para pengembang aplikasi atau layanan daring untuk menyiapkan sistem keamanan yang lebih baik dengan sistem verifikasi dua langkah. Pengguna aplikasi nantinya bisa memasukkan kata sandi yang telah disiapkan menggunakan algoritma kata sandi satu kali pakai dan hanya tersedia dalam waktu singkat sehingga verifikasi dua langkah tersebut semakin ketat.

Kata sandi yang ditampilkan pun akan berubah setiap 30 detik sekali, sehingga apabila fitur "Click to reveal PIN" dipertahankan tentunya pengguna layanan Google Authenticator membutuhkan waktu lebih untuk mengungkapkan kata sandi yang disembunyikan.

Pembaruan ini hanya berlaku di perangkat Android dan tidak pernah sampai ke aplikasi iOS yang dapat meminta penggunanya untuk mengautentikasi Face/Touch ID sebelum menampilkan kode. Fungsi yang ada di iOS mungkin dapat menjadi alternatif yang baik untuk digunakan dan diimplementasikan di perangkat Android.

Dalam pembaruan Google Authenticator, terdapat catatan terkait perilisan sistem terbaru dari aplikasi itu dengan deskripsi "menambahkan enkripsi perangkat ke penyimpanan nilai rahasia". Tidak ada perubahan lain pada Google Authenticator setelah pembaruan dirilis secara luas awal pekan ini.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement